Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Greeback Melawan Balik

Analis memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif namun berpeluang ditutup melemah di rentang Rp15.470- Rp15.550 per dolar AS.
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi melemah di hadapan dolar AS pada akhir pekan, Jumat (5/1/2024) menjelang rilis data penggajian tenaga kerja Amerika Serikat. 

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, kemerosotan dolar AS baru-baru ini tampaknya tidak berlangsung lama karena beberapa spekulan telah mengurangi taruhan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve yang agresif tahun ini. 

Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memulai pelonggaran kebijakan pada awal Maret teredam ketika risalah rapat kebijakan Desember lalu menunjukkan sebagian besar pengambil kebijakan sepakat bahwa biaya pinjaman harus tetap tinggi untuk beberapa waktu. Alhasil, pemangkasan suku bunga pada Maret 2024 memiliki kemungkinan yang kecil. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan manufaktur AS mengalami kontraksi lebih lanjut pada Desember, meskipun laju penurunannya melambat, sementara lowongan pekerjaan AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada November, menunjukkan berkurangnya kondisi pasar tenaga kerja. 

Meningkatnya ekspektasi terhadap skenario soft-landing di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini telah membuat para pedagang terpecah mengenai kecepatan dan skala pelonggaran moneter dari bank sentral AS.

“Penilaian pasar saat ini menunjukkan sekitar 72% kemungkinan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Maret, dibandingkan dengan peluang 90% pada minggu lalu, menurut alat CME FedWatch,” katanya dalam riset harian, dikutip Jumat (5/1/2024). 

Dari sentimen dalam negeri, lanjut Ibrahim, rasio utang pemerintah terhadap PDB per akhir November tercatat 38,11 persen. Angka tersebut turun dari posisi Desember 2022 yang sebesar 39,7 persen. Sedangkan dari sisi indikator risiko mata uang alias currency risk, proporsi utang Indonesia dalam valuta asing (valas) juga terus menurun. Suminto mencatat, pada 2019 sebelum pandemi, outstanding utang pemerintah RI dalam mata uang valas berada di 37,9 persen.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.470- Rp15.550 per dolar AS.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah hari ini secara live.

14:47 WIB
Dolar AS perkasa

Rupiah belum juga beralih ke teritori positif lantaran masih melemah 0,19% atau 29 poin ke Rp15.519,50 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback menguat 0,15% atau 0,16 poin ke 102,58.

12:37 WIB
Rupiah tergelincir 0,17%

Rupiah tergelincir 0,17% atau 26,50 poin ke Rp15.517,00 per dolar AS pada 12.20 WIB.

Adapun indeks dolar AS naik 0,08% atau 0,08 poin ke 102,50. 

10:49 WIB
Rupiah melemah Rp15.520

Rupiah terdepresiasi 0,19% atau 29,50 poin ke Rp15.520,00 per dolar AS pada 10.45 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback menguat 0,05% atau 0,05 poin ke 102,48. 

09:04 WIB
Rupiah dibuka loyo

Rupiah dibuka melemah 0,17% atau 27 poin ke Rp15.517 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini. 

Di sisi lain, indeks dolar AS turun tipis 0,05% atau 0,05 poin ke 102,37. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper