Bisnis.com, JAKARTA — Produsen bahan kimia personal care dan makanan, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering/IPO sebesar Rp175 per saham.
Berdasarkan prospektus, dikutip Rabu (3/1/2024), SMLE menawarkan 465,62 juta saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. dengan ditetapkannya ahrga penawaran Rp175 per saham, maka SMLE berpotensi meraup dana segar sebesar Rp81,48 miliar.
SMLE akan menggunakan dana hasil IPO sebanyak Rp6 miliar untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku yang akan terbagi menjadi tiga bagian gudang khusus. Kemudian sekitar Rp3,4 miliar akan digunakan untuk pengembangan lab research & development.
Sementara itu sisanya sekitar Rp78 miliar akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku yang akan digunakan pada unit bisnis food ingredients, personal care & cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.
Selain menawarkan saham baru, SMLE juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 232,82 juta waran seri I atau setara 12,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 hingga Rp210 ini memiliki rasio 1:2 terhadap saham baru, artinya setiap 2 saham baru berhak atas 1 waran seri I. Adapun dana hasil pelaksanaan Waran Seri I, juga akan digunakan sebagai modal kerja berupa pembelian bahan baku.
Baca Juga
SMLE menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada hajatan IPO kali ini.
Sinergi Multi Lestarindo berdiri pada 2013. Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan bahan kimia khusus untuk bahan baku makanan & minuman, bahan baku perawatan diri, dan bahan baku kimia industri. Selain itu,pPerseroan juga melakukan formulasi bahan-bahan kimia tersebut yang khusus ditujukan kepada pelanggannya.
Perseroan menyediakan rangkaian lengkap produk-produk berkualitas seperti oleoresin, ekstrak, flavor, dehydrated product, pengawet, pewarna makanan, anti-oksidan, pengemulsi, nutraceuticals, natural oil, filter UV, rheology modifier, asam lemak, texturizer, dan bahan fungsional dan material aktif lainnya.
Adapun, SMLE membidik pertumbuhan pendapatan 50% pada 2024 usai menuntaskan penawaran umum perdana saham (IPO).
Direktur Utama SMLE Siu Min menyampaikan, dengan melantainya perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2024, SMLE akan getol berekspansi dan menambah jumlah kemitraan strategis untuk meningkatkan pangsa pasar.
Lebih lanjut dia mengatakan, per Juni 2023 SMLE mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 49,35% menjadi Rp92,3 miliar dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp61,8 miliar per Juni 2022. Sedangkan hingga akhir 2023, Siu Min memproyeksikan pendapatan SMLE tembus Rp180 miliar-Rp200 miliar.
Sementara itu, laba bersih periode berjalan SMLE sebesar Rp2,22 miliar per semester I/2023, atau naik 65,36% dari Rp1,34 miliar pada periode sama 2022. Alhasil, dengan suntikan dana IPO, perseroan optimistis dapat membukukan kenaikan pendapatan hingga 50% pada 2024 mendatang.
"Dengan tambahan dana IPO, pada 2024 kami targetkan pendapatan harus bisa tumbuh minimal 50%," ujar Siu Min dalam paparan publik SMLE pada Selasa (19/12/2023).