Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Hijau Jelang Penentuan Suku Bunga BI, Saham Konglomerat Terbang

Saham berkapitalisasi pasar besar milik konglomerat seperti BBCA, TPIA, dan AMMN naik saat IHSG berakhir hijau pada perdagangan hari ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,44% ke level 7.219,66 pada perdagangan Rabu (20/12/2023). Saham berkapitalisasi pasar besar milik konglomerat seperti BBCA, TPIA, dan AMMN ditutup naik pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 31,8 poin dan sempat mencapai level tertinggi 7.237 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.196.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp11.654 triliun. Terdapat 260 saham menguat, 254 saham berakhir di zona merah, dan 251 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini. Saham BBCA menguat hingga 0,54% ke level Rp9.300 per saham.

Saham berkapitalisasi pasar besar lain yang aktif ditransaksikan hari ini antara lain AMMN, TPIA, hingg BREN yang masing-masing naik 0,39%, 6,07%, dan 1,71%.

Sementara itu, saham MDKA menjadi salah satu saham top gainers dengan peningkatan 12,23% menjadi Rp2.570 per saham. 

Adapun saham-saham seperti BMRI, BRPT, dan TLKM melemah hari ini dengan pelemahan masing-masing 0,84%, 3,5%, dan 0,25%.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpeluang menguji resistance 7.200 hingga target terdekat berikutnya di kisaran 7.230-7.250 di Rabu (20/12/2023). 

Secara teknikal, lanjutnya, Stochastic RSI masih cukup konsisten bergerak naik menjauhi oversold area dan volume transaksi masih relatif tinggi di pekan penuh terakhir tahun 2023 ini.

Dari eksternal, Inggris akan merilis data inflasi yang diperkirakan akan melambat ke 5,6% yoy di November 2023 dari 5,7% yoy di Oktober 2023. Data lainnya yang akan rilis adalah consumer confidence per November 2023 di Jerman dan Euro Area.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menggelar rapat dewan gubernur (RDG) selama dua hari  20-21 Desember 2023 untuk memutuskan kebijakan moneter dalam negeri.

BI diperkirakan mengikuti keputusan sejumlah bank sentral lainnya dengan menahan suku bunga acuan di level saat ini 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper