Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) hari ini melanjutkan tren penguatan sejak kemarin, di tengah perombakan direksi anak usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika.
Berdasarkan data RTI, Rabu (20/12/2023) pada 14.10 WIB, saham KAEF menguat 18,67% atau 295 poin ke Rp1.875. Price to earning ratio (PER) KAEF berada di -44,11x, sementara price to book value (PBVR) sebesar 1,30x, dan kapitalisasi pasar mencapai Rp10,43 triliun.
Corporate Communication Kimia Farma Diagnostika Siti Anisa Husnu mengatakan perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Rabu, 19 Desember 2023. RUPSLB tersebut menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan.
RUPSLB memberhentikan dengan hormat Ardhy Nugrahanto Wokas sebagai direktur utama perseroan efektif sejak 18 Desember 2023. Posisi direktur utama kini diisi oleh Arie Genipa Suhendi. Adapun berdasarkan halaman LinkeidIn, Arie tercatat telah lama berkarir di Kimia Farma Group dan Bio Farma.
Selain itu, RUPSLB juga memberhentikan dengan hormat Yudhi Rangkuti sebagai Pelaksana Tugas Direktur Keuangan, yang kini digantikan oleh Erfan Rio Prananto sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM perseroan efektif sejak 18 Desember 2023.
“Kimia Farma Diagnostika menyampaikan terima kasih atas kerja keras, kontribusi, kolaborasi, semangat dan pengabdian yang dicurahkan selama bertugas memangku jabatan direksi,” kata Siti dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
Baca Juga
Setelah RUPSLB, maka susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Agus Purwadianto
- Komisaris: Syarifah Liza Munira
- Komisaris: Gumbira Budi Purnama
Direksi
- Direktur Utama: Arie Genipa Suhendi
- Direktur Operasional: Winastanto Wibowo
- Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM: Erfan Rio Prananto
Berdasarkan catatan Bisnis, Kimia Farma Diagnostika pernah menjadi sorotan publik ketika pandemi Covid-19 pada 2021. Menteri BUMN Erick Thohir sempat memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika pada saat ini akibat kasus pemakaian antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Di masa jabatan direksi berikutnya, perseroan menyatakan komitmen untuk melakukan pembenahan menyeluruh di internal perusahaan.
Sebagai anak usaha KAEF, Kimia Farma Diagnostika yang mengelola laboratorium dan klinik telah menjangkau 136 Kabupaten/Kota di 34 Provinisi dengan total 447 jejaring outlet layanan yang terdiri dari 70 lab medis. Laboratorium kesehatan ini termasuk hasil kerja sama rumah sakit, serta 355 klinik pratama dan 22 klinik utama.
Klinik-klinik tersebut merupakan Klinik Hemodialisa yaitu klinik spesialistik yang melayani terapi cuci darah di luar tubuh dan Klinik Utama layanan operasi mata (OK) mata.