Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Indonesia Berpotensi Banjir Dana Asing pada 2024, Cek Pemicunya

Sentimen positif yang mendorong investor asing masuk ke pasar saham adalah ekspektasi The Fed yang akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham Indonesia disebut masih menarik bagi investor asing untuk berinvestasi sepanjang 2024. Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan investor asing adalah eskalasi konflik geopolitik, keputusan suku bunga The Fed, serta valuasi IHSG yang masih lebih rendah. 

Direktur Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan secara umum, pasar Indonesia tetap menarik di mata investor asing jika dibandingkan dengan negara emerging market lainnya. Aliran dana masuk dari investor asing sepanjang 2024 akan membaik dibandingkan dengan tahun ini. 

“Asing banyak yang masih masuk ke saham BUMN. Kalau saya lihat trennya ke depan asing masih akan tetap masuk ke market kita, dan saya yakin itu akan lebih aktif lagi,” kata Oki dalam Media Gathering, Selasa (19/12/2023).

Oki menambahkan sentimen positif yang mendorong investor asing masuk ke pasar saham adalah ekspektasi The Fed yang akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan. Kondisi ini akan memberikan kepastian dan mendongkrak valuasi IHSG. 

Menurut Oki, price earning (PE) IHSG saat ini berada di posisi rendah dibandingkan dengan normalnya. PE IHSG berada di level 13-13,5 kali sementara PE normal indeks adalah sebesar 15 kali.

Selain itu, hal lain yang bisa mendorong minat investor asing masuk ke pasar saham Indonesia adalah potensi IPO perusahaan dengan kapitalisasi pasar jumbo pada 2024. 

Mengutip data RTI Business pada perdagangan hari ini, Selasa (19/12/2023), asing membukukan net sell sebesar Rp10,17 triliun secara year to date di seluruh pasar. Secara rinci, asing membukukan jual bersih di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp14,21 triliun dan di pasar reguler justru mencatatkan beli bersih sebesar Rp4,04 triliun. 

Secara year to date, saham-saham yang paling banyak di lego asing adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net sell sebesar Rp1,3 triliun, PT United Tractors Tbk. (UNTR) dengan jual bersih Rp1,3 triliun. 

Kemudian PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan net sell sebesar Rp1,2 triliun. Serta PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan masing-masing dilego asing sebesar Rp1,1 triliun. 

Sementara itu, saham-saham yang banyak diburu investor asing secara ytd adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp5,2 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BMRI) sebesar Rp3,4 triliun. Adapula saham AMMN, ICBP, FILM dan juga BUMI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper