Bisnis.com, JAKARTA – Emiten cat milik Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mendapat restu pemegang saham untuk melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham maksimal senilai Rp1 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 7 Desember 2023.
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI sebanyak-banyaknya 1,425 miliar lembar atau sekitar 2,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
"Perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun untuk aksi pembelian kembali saham, yang akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlalku," tulis manajemen AVIA dalam keterbukaan infomasi, Jumat (8/12/2023).
Buyback akan dilaksanakan dalam kurung waktu 18 bulan sejak disetujuinya aksi korporasi tersebut oleh pemegang saham AVIA atau pada rentang waktu 08 Desember 2023 hingga 07 Juni 2025.
Tujuan buyback saham, kata manajemen, untuk menciptakan fleksibilitas yang memungkinkan AVIA memiliki mekanisme untuk menjaga kewajaran dan stabilitas harga saham AVIA jika menurut manajemen AVIA harga saham AVIA tidak mencerminkan kondisi nilai, kinerja, dan fundamental AVIA yang sebenarnya.
Harga saham yang saat ini dinilai belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA sebagai pemimpin pasar dalam industri cat dekoratif di Indonesia yang memiliki kinerja dan fundamental keuangan yang kokoh, antara lain dengan memperhatikan tingkat Price Earning Ratio (PER) AVIA.
Baca Juga
Sementara itu, pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Jumat (8/12/2023) saham AVIA parkir di posisi Rp474 atau naik 2,16%. Sepanjang perdagangan saham AVIA bergerak di level Rp466-Rp480 per saham.
Menurut manajemen, harga pasar saham AVIA yang berkisar di Rp500 mencerminkan PER di bawah 20 kali, telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan historis PER AVIA dalam kurun 1,5 tahun terakhir yang pernah mencapai lebih dari 35 kali, demikian juga menurut pengamatan kami, apabila dibandingkan dengan rata-rata PER industri sejenis di wilayah regional Asia yang mencapai kisaran 30 kali – 50 kali.
“Pelaksanaan Buyback Saham ini juga diharapkan akan dapat lebih meningkatkan kepercayaan investor serta memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik bagi pemegang saham AVIA melalui peningkatan Laba Per Saham (Earning Per Share) AVIA,” kata manajemen.
Dana buyback akan berasal dari internal kas dan diklaim tidak akan mengganggu kegiatan operasional.