Bisnis.com, JAKARTA — Emiten cat milik Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) memperoleh dividen interim senilai Rp114,99 miliar dari salah satu anak usahanya, PT Tirtakencana Tatawarna (Tirta).
Direktur Avia Avian Kurnia Hadi Sinanto mengatakan PT Tirtakencana Tatawarna merupakan entitas anak AVIA dengan kepemilikan saham 99,99 persen. Tirta telah menyetujui pembagian dividen interim yang diambil dari laba tahun berjalan 2023 kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan pembagian dividen ini mengacu pada keputusan sirkuler direksi sebagai pengganti rapat direksi Tirta tertanggal 2 November 2023 dan telah mendapat persetujuan dari dewan komisaris Tirta pada tanggal yang sama.
“Perseroan, sebagai pemegang saham Tirta akan menerima dividen interim sebesar Rp114.999.918.795 selambatnya pada 8 November 2023,” tulis Sinanto dalam keterbukaan informasi, Senin (6/11/2023).
Dia menambahkan tidak terdapat dampak kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan dari aksi tersebut.
PT Tirtakencana Tatawarna yang berdiri pada 2021 bergerak dalam bidang penjualan dan distribusi bahan Architectural Solutions dan Trading Goods melalui jalur perdagangan tradisional maupun modern.
Baca Juga
Sejauh ini, Tirta mengoperasikan 107 pusat distribusi yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dan mampu menyalurkan produk ke lebih dari 54.500 toko.
Sampai September 2023, akumulasi penjualan AVIA mencapai Rp5,16 triliun. Nilai tersebut tumbuh 4,14% dibandingkan dengan periode Januari—September 2022 sebesar Rp4,95 triliun.
Berdasarkan jaringan distribusi, pendapatan AVIA berasal dari distributor sendiri, distributor pihak ketiga, dan penjualan langsung.
Secara rinci, pendapatan dari distributor sendiri meningkat 5,2% menjadi Rp4,52 triliun, distributor pihak ketiga menurun 4,54% menjadi Rp604,94 miliar, dan penjualan langsung meningkat 44,9% menjadi Rp35,08 miliar.
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 5,56% YoY menjadi Rp1,14 triliun dibandingkan dengan Rp1,08 triliun pada kuartal III/2022.