Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street kompak menurun pada perdagangan Senin (27/11/2023) setelah mengalami reli 4 pekan berturut-turut. Prospek saham masih bullish mengingat proyeksi The Fed tidak lagi agresif mengerek suku bunga.
Semalam, Dow Jones turun 0,16% ke 35.333,47, S&P 500 turun 0,20% ke 4.550,43, dan Nasdaq turun 0,07% ke 14.241,02.
Saham-saham ditutup turun pada hari Senin meskipun indeks-indeks utama tetap berada di jalurnya untuk membukukan bulan terbaiknya dalam lebih dari satu tahun terakhir karena Wall Street yang optimis menjaga harapan reli tetap hidup.
Sesi perdagangan yang suram terjadi setelah rata-rata membukukan kemenangan mingguan keempat berturut-turut pada hari Jumat, mengutip Yahoo Finance.
Optimisme yang tinggi untuk mengakhiri kenaikan suku bunga AS telah mendukung reli saham pada bulan November, membuat Dow mencatatkan bulan terkuatnya sejak Oktober tahun lalu, dan terbaik sejak Juli 2022 untuk Nasdaq dan S&P 500.
Sebagai tanda bahwa semangat optimis tersebut tidak memudar, VIX - yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street - ditutup pada hari Jumat di level terendah sejak Januari 2020. Pada hari Senin, suasana hati meredam karena Wall Street kembali bekerja setelah liburan panjang akhir pekan Thanksgiving.
Baca Juga
"Tetapi pembacaan baru pada inflasi PCE yang akan dirilis pada hari Kamis dapat menguji reli, mengingat ini adalah pengukur tekanan harga konsumen yang disukai oleh Federal Reserve," mengutip laporan tersebut.
Sementara itu, para investor akan memantau perkembangan Cyber Monday untuk mengetahui apakah orang Amerika akan berbelanja pada hari libur meskipun anggaran belanja mereka mengetat. Penjualan online Black Friday naik 7,5% dari tahun ke tahun ke rekor $9,8 miliar sementara total penjualan di dalam toko juga melonjak.
Dari dalam negeri, IHSG parkir di level 7.013 atau naik 0,05% pada Senin (27/11/2023). Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 7.061 hingg 7.008.
Sebanyak 271 saham menguat, 248 saham turun dan 247 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.074,19 triliun.
Adapun sepanjang perdagangan sebanyak 19,28 miliar saham beredar dengan nilai sebesar Rp10,19 triliun. Secara year to date, IHSG membukukan kenaikan 2,38%.
Head of Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG kembali mengalami pullback pasca uji resistance 7050. Dengan demikian, IHSG kembali membentuk upper-bound panjang untuk kali kedua secara berturut-turut.
“Secara teknikal, IHSG masih berada dalam kondisi rawan profit taking di Selasa (28/11/2023). Waspadai potensi pullback koreksi ke critical level di 7.000,” katanya dalam riset harian.
Valdy melanjutkan IHSG akan di pengaruhi oleh beberapa sentimen, di antaranya perlambatan pertumbuhan M2 money supply atau uang beredar di Indonesia.