Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk. (BMHS) masih merencanakan sederet akuisisi dan pembangunan rumah sakit baru sepanjang 2024 dengan dana yang berasal dari fasilitas kredit bank.
Corporate Finance Director Cuncun Wijaya mengatakan perencanaan ekspansi dengan pembangunan rumah sakit dan akuisisi sepanjang 2024 masih dalam tahap pembahasan Rencana Kerja Perusahaan (RKP). Namun, rincian terkait akuisisi dan proyek pembangunan di land bank mereka masih belum dapat diinformasikan hingga RKP selesai.
“RKP Selesai di Desember, saat ini land bank yang dimiliki dan perluasan rumah sakit existing juga menjadi andalan untuk pengembangan di tahun mendatang,” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/11/2023).
Cuncun mengatakan untuk investasi untuk akuisisi maupun pembangunan RS didapat dari fasilitas kredit bank, salah satunya PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI).
“Nett debt per EBITDA kami masih di atas 1, padahal kami punya level yang kami jaga di maksimal 3. Berarti kami masih ada head room untuk invest pengembangan di Bundamedik,” jelas Cuncun.
Kemudian untuk payback period investment, Cuncun mengatakan investasi yang sudah dilakukan pada 2022 dan 2023 memiliki target sebesar 5 hingga 7 tahun.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur BMHS Nurhadi Yudiyantho menjelaskan setelah berakhirnya pandemi COVID-19, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pasien yang datang ke rumah sakit untuk menerima pelayanan kesehatan.
“Perusahaan berharap untuk terus memaksimalkan seluruh pelayanan kesehatan, termasuk pertumbuhan di unit bisnis non-ibu anak seperti neurologi, digestif, dan ortopedi,” kata Yudi.
Dalam rangka memaksimalkan kinerja seluruh unit bisnisnya, BMHS berencana untuk melanjutkan ekspansi dan optimalisasi kerja sama di tahun 2024. Hal ini mencakup kolaborasi dengan perusahaan asuransi kesehatan, BPJS Kesehatan, dan BPJS Tenaga Kerja untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.
Semua rencana tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan BMHS dan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat Indonesia di tengah dinamika ekonomi global dan tantangan kesehatan yang ada.