Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin (20/11/2023), Momentum Dolar AS Lesu

Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada Senin (20/11/2023) setelah tembus Rp15.500 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada Senin (20/11/2023) setelah tembus Rp15.500 per dolar AS. Bisnis/Suselo Jati
Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada Senin (20/11/2023) setelah tembus Rp15.500 per dolar AS. Bisnis/Suselo Jati
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada Senin (20/11/2023) setelah meninggalkan level psikologis Rp15.500 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di rentang Rp15.460- Rp15.540 per dolar AS pada hari ini, Senin (20/11/2023).

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (17/11/2023), rupiah menguat 0,40% atau 62 poin sehingga parkir di posisi Rp15.492 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan mata uang utama, juga menguat 0,17% atau 0,18 poin ke 104,53 pada 15.20 WIB.

Adapun yen Jepang tercatat menguat 0,46%, won Korea Selatan menguat 0,04%, dolar Taiwan menguat 0,28%, dan ringgit Malaysia menguat 0,115%. Di sisi lain, yuan China terkoreksi tipis 0,06%.

Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar cederung stabil terhadap mata uang lainnya pada Jumat. Namun greenback diperkirakan akan melemah hampir 1,5% pada minggu kemarin, karena serangkaian pembacaan ekonomi yang moderat.

Setelah pembacaan inflasi AS untuk bulan Oktober yang lebih rendah dari perkiraan, data pada Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS tumbuh lebih dari perkiraan selama empat minggu berturut-turut.

Menurut Ibrahim, data tersebut memicu meningkatnya spekulasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga, dan kemungkinan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024.

“Risalah pertemuan The Fed bulan Oktober akan dirilis minggu depan, dan juga akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai prospek bank sentral,” kata Ibrahim dalam riset, Jumat (17/11/2023).

Lebih lanjut, data yang dirilis minggu ini menunjukkan beberapa tanda ketahanan perekonomian China, seiring dengan pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan.

Kendati demikian, kata Ibrahim, indikator-indikator perekonomian lainnya pada bulan Oktober masih menunjukkan pelemahan yang konsisten pada perekonomian China, terutama ketika perekonomian China tergelincir ke dalam wilayah disinflasi.

Menurut Ibrahim, fokus pasar saat ini tertuju pada Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), yang akan memutuskan suku bunga acuan pinjaman utama pada Senin (20/11/2023). PBOC diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah, karena bank tersebut kesulitan menjaga keseimbangan antara menopang pertumbuhan ekonomi dan membendung pelemahan yuan.

Dari sentimen domestik, lanjut Ibrahim, Indonesia akan menghadapi tahun politik pada 2024 mendatang. Ada banyak keraguan menyelimuti investor untuk melakukan investasi karena adanya potensi ketidakstabilan yang ditimbulkan dari gejolak politik.

“Pasar yakin bahwa perekonomian Indonesia tidak akan terhambat karena adanya Pemilihan Umum [Pemilu] pada 2024 nanti. Sebaliknya, Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk melakukan investasi,” jelasnya.

Sebagai informasi, data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp349,8 triliun pada kuartal II-2023, atau naik 15,7% secara year-on-year (yoy), dan meningkat 6,3% secara quarter-to-quarter (qtq) dibandingkan kuartal I-2023.

Ibrahim menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia memang melambat menjadi 4,94% (yoy) pada triwulan-III, meleset dari prediksi 5%. Namun, hal ini tidak menutup fakta kalau Indonesia adalah pasar yang potensial, lantaran punya jumlah penduduk banyak, demografi muda, serta pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang terhitung konsisten.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

15:06 WIB
Rupiah ditutup naik

Rupiah ditutup naik 47,5 poin atau 0,31% menjadi Rp15.445 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,22% ke level 103,688.

14:00 WIB
Rupiah masih kokoh

Pukul 14.00 WIB, rupiah naik 57,5 poin atau 0,37% menjadi Rp15.435 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,18% ke level 103,726.

11:58 WIB
Rupiah terbang ke Rp15.414 per dolar AS.

Pukul 11.55 WIB, rupiah naik 78,5 poin atau 0,51% menjadi Rp15.414 per dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,29% ke level 103,618.

10:16 WIB
Rupiah naik 76 poin

Pukul 10.15 WIB, rupiah naik 76 poin atau 0,49% menjadi Rp15.416,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,25% ke level 103,662.

09:06 WIB
Rupiah dibuka melonjak

Rupiah dibuka melonjak 83,5 poin atau 0,54% menjadi Rp15.409 per dolar AS. Rupiah menjadi yang terkuat di Asia pagi ini.

Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,08% ke level 103,835. 


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper