Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seminggu Ditawarkan, ST011 Terjual Rp5,38 Triliun

Sukuk Tabungan ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.
Sukuk Tabungan ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.
Sukuk Tabungan ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — Sukuk Tabungan seri ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun, per Senin, (13/11/2023) atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.  

Adapun, Sukuk Tabungan ST011 ini merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel terakhir di tahun 2023 yang diterbitkan oleh DJPPR Kemenkeu dengan masa penawaran mulai 6 November 2023 hingga 6 Desember 2023. ST011 diluncurkan dalam dua seri yakni ST011-T2 tenor dua tahun, dan ST011-T4 tenor empat tahun.  

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi Investree per Senin, (13/11/2023) pukul 12.10 WIB, secara rinci, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp3,52 triliun dari target Rp5 triliun. Itu artinya, ST011-T2 telah terjual 70,40% dari target.  

Selanjutnya, penjualan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp1,86 triliun dari target sebesar Rp3 triliun. Alhasil, Sukuk Tabungan bertenor empat tahun itu telah terjual 62,24% dari target. 

Sebagai informasi, Sukuk Tabungan seri ST011-T2 dengan tenor dua tahun memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun, dengan tanggal jatuh tempo pada 10 November 2025. 

Sementara itu, ST011-T4 dengan tenor 4 tahun, memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,50% per tahun. Tanggal jatuh tempo jatuh pada 10 November 2027.

Adapun, minimal pemesanan kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, berlaku kelipatan. Maksimal pemesanan ST011-T2 sebesar Rp5 miliar, sedangkan untuk ST011-T4 maksimal pemesanannya Rp10 miliar.

"Melalui penerbitan Sukuk Tabungan seri ST011, pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di dua sektor yakni transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim," tulis DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya. 

Perlu diketahui, karakteristik ST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik. BI baru saja menaikkan suku bunga ke level 6% pada bulan Oktober 2023 lalu. 

ST011 tidak dapat diperdagangkan atau dialihkan (non-tradeable), namun memiliki fasilitas early redemption tanpa dikenakan biaya oleh pemerintah. 

Bagi investor yang ingin membeli ST011, sejauh ini terdapat 32 mitra distribusi (midis), di antaranya Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank DBS Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Bibit, hingga Investree.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper