Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki hari ke-5 penawaran sejak diluncurkan perdana pada Senin, (6/11/2023), penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 telah menembus sekitar Rp3,92 triliun, dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.
DJPPR Kemenkeu menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel terakhir di tahun 2023, yakni Sukuk Tabungan seri ST011 dengan masa penawaran mulai 6 November 2023 hingga 6 Desember 2023. ST011 diluncurkan dalam dua seri yakni ST011-T2 tenor dua tahun, dan ST011-T4 tenor empat tahun.
Mengacu data salah satu mitra distribusi Investree per Jumat, (10/11/2023) pukul 19.05 WIB, secara rinci, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp2,54 triliun dari target Rp5 triliun. Itu artinya, ST011-T2 telah terjual 50,88% dari target.
Berikutnya, penjualan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp1,38 triliun dari target sebesar Rp3 triliun. Alhasil, Sukuk Tabungan bertenor empat tahun itu telah terjual 46,15% dari target.
Sebagai informasi, Sukuk Tabungan seri ST011-T2 dengan tenor dua tahun memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun, dengan tanggal jatuh tempo pada 10 November 2025.
Sementara itu, ST011-T4 dengan tenor 4 tahun, memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,50% per tahun. Tanggal jatuh tempo jatuh pada 10 November 2027.
Baca Juga
Minimal pemesanan kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, berlaku kelipatan. Maksimal pemesanan ST011-T2 sebesar Rp5 miliar, sedangkan untuk ST011-T4 maksimal pemesanannya Rp10 miliar.
Perlu diketahui, karakteristik ST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik. BI baru saja menaikkan suku bunga ke level 6% pada bulan Oktober 2023 lalu.
ST011 memiliki karakteristik tidak dapat diperdagangkan atau dialihkan (non-tradeable), namun memiliki fasilitas early redemption tanpa dikenakan biaya oleh pemerintah.
Sejauh ini, terdapat 32 mitra distribusi (midis) bagi investor yang ingin membeli ST011, di antaranya Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank DBS Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Bibit, hingga Investree.