Bisnis.com, JAKARTA - Prospek saham emiten pelayaran dan logistik, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI) diprediksi melesat usai perseroan menorehkan kinerja moncer per kuartal III/2023 dengan mencatatkan kenaikan laba dan pendapatan.
Head of Research Semesta Indovest Sekuritas Tobias Bernas mengatakan, melesatnya kinerja ELPI didorong oleh diversifikasi pada industri non-offshore. Pasalnya, hingga 30 September 2023, pendapatan ELPI juga ditopang pada bidang non-offshore yang telah mencapai 38.91% dari total pendapatan perseroan.
Mengacu laporan keuangan di laman BEI, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ELPI tembus Rp146,55 miliar per kuartal III/2023, atau naik 76,58% secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama 2022 sebesar Rp82,99 miliar.
Kenaikan laba bersih perseroan didorong pendapatan ELPI yang juga meningkat 76,22% yoy menjadi Rp806,05 miliar, dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp457,39 miliar.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan ELPI ditopang dari sewa kapal (chartered vessel) sebesar Rp467,23 miliar, lalu dari kapal yang dimiliki sebesar Rp334,45 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp4,36 miliar.
Tobias mengatakan, investasi offshore kembali meningkat sejak 2021 dan diproyeksikan tumbuh secara stabil hingga 2026 dengan compounded annual growth rate (CAGR) 6,20%. Hal itu mendorong permintaan kapal pasokan platform atau Platform Supply Vessel (PSV) dan kenaikan tarif sehingga berdampak positif terhadap kinerja ELPI.
Baca Juga
"Kami mengestimasikan pendapatan ELPI mencapai Rp937 miliar hingga akhir 2023, dan Rp1 triliun pada 2024, dengan CAGR 16,54% periode 2022-2024," tulis Tobias dalam risetnya, dikutip Senin, (13/11/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, prospek pertumbuhan perseroan juga didukung oleh peningkatan pada aktivitas produksi batu bara Indonesia. Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara pada 2023 dapat mencapai 694,5 juta ton atau naik 4,75% dari target pada 2022.
Hal itu seiring dengan produksi batu bara pada 2022 yang sebanyak 687 juta ton, atau melebihi target pemerintah sebesar 103,68% dari target pada 2022.
Sentimen tersebut akan membuat ELPI ketiban berkah, lantaran perseroan memiliki kontrak untuk mengangkut batu bara dan peningkatan produksi yang dipengaruhi oleh ekspektasi lonjakan permintaan terhadap pengiriman melalui kapal diperkirakan akan mempengaruhi kinerja perseroan ke depan.
ELPI juga melakukan penambahan 5 kapal tug dan barge dengan kapasitas masing-masing 20 ton dan 7,500 metrik ton (MT) per unitnya, serta mother vessel atau kapal induk yang diestimasikan berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun.
Dengan sentimen dan proyeksi tersebut, Semesta Indovest Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk saham ELPI dengan target harga Rp500 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat, (10/11/2023), saham ELPI ditutup naik 1,23% ke level Rp330 per saham.
"Kami merekomendasikan buy dengan target price Rp500 berdasarkan valuasi dengan metode DCF, mengimplikasikan 19,13 kali price earning, dan 11,73 kali EV/EBITDA. Namun, risiko utama yang dihadapi yaitu permintaan sewa kapal yang lebih rendah, kontrak yang tidak diperpanjang, persaingan yang lebih ketat," pungkas Tobias.
Sepanjang tahun berjalan 2023, saham ELPI telah melesat 54,20% year-to-date (ytd) dari posisi 2 Januari 2023 di level Rp214 per saham ke level Rp330 per saham. Saham ELPI sempat menyentuh level terendah Rp202 per saham, sedangkan level tertingginya Rp338 per saham.
---
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.