Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuota ST011 Rp8 Triliun, Sudah Terjual Rp2,1 Triliun

ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun.
ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P
ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sukuk Tabungan seri ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun.

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi (midis) per Rabu (8/11/2023) pukul 17.00 WIB, penjualan ST011 mencapai Rp2,10 triliun dari total kuota Rp8 triliun. Perinciannya ST011-T2 terjual Rp1,33 triliun, dan ST011-T4 terjual Rp772,78 miliar.

Sisa kuota ST011-T2 pun mencapai Rp3,66 triliun dari total target Rp5 triliun. Adapun, sisa kuota ST011-T2 sejumlah Rp2,22 triliun dari total target Rp3 triliun.

Pada 6 November 2023, pemerintah resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel terakhir di tahun 2023, yakni Sukuk Tabungan seri ST011 dengan masa penawaran hingga 6 Desember 2023.

ST011 hadir dalam dua tipe produk, yakni ST011-T2 dengan tenor 2 tahun, imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun dan ST011-T4 dengan tenor 4 tahun, imbal hasil (kupon) minimalnya 6,50% per tahun.

Angie Anandita Tjhatra, Head of Marketing Bibit.id. menyampaikan apabila dibandingkan dengan SBN Ritel seri-seri sebelumnya, ST011 merupakan SBN Ritel yang diterbitkan dengan imbal hasil tertinggi sepanjang tahun 2023. Selain itu, jika dibandingkan dengan obligasi negara lainnya dengan tenor yang sama, ST011 juga masih lebih unggul.

Selain itu, ST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik. BI baru saja menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2023 lalu.

"Oleh karena itu, ST011 yang memiliki imbal hasil floating with floor menjadi pilihan investasi yang menguntungkan apabila ke depannya BI berencana menaikkan suku bunga. Besaran imbal hasil ST011 akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali dengan tingkat suku bunga BI," ,” katanya dalam siaran pers, Rabu (8/11/2023).

Di sisi lain, apabila suku bunga acuan BI turun, imbal hasil ST011 tidak akan turun dan akan tetap di batas imbal hasil minimalnya yaitu, 6,30% per tahun untuk ST011-T2 dan 6,50% per tahun untuk ST011-T4.

Pembelian/pemesanan minimal untuk ST011-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar, sementara pembelian/pemesanan minimal untuk ST011-T4 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp10 miliar.

Angie memperkirakan, kehadiran Sukuk Tabungan seri ST011 akan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, selain 100% dijamin oleh negara, ST011 juga merupakan produk Syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional. Kedua, imbal hasil ST011 juga lebih tinggi rata-rata bunga deposito bank BUMN yang berada di angka 2-3% per tahun, serta mengalahkan tingkat inflasi yang per Oktober 2023 berada di angka 2,56%.

Ketiga, pajak yang dikenakan pada imbal hasil ST011 juga lebih rendah dari deposito, pajak SBN hanya 10%, sedangkan deposito dipotong pajak 20%.

“Kami yakin bahwa Sukuk Tabungan seri ST011 akan laris di pasaran. Pengalaman kami memasarkan Sukuk Tabungan ST010 pada 12 Mei-7 Juni 2023 silam, animo masyarakat sangatlah tinggi. Terlebih, ST011 ini menjadi SBN Ritel terakhir dengan imbal hasil tertinggi di tahun 2023 sehingga menjadi kesempatan terakhir bagi masyarakat untuk membeli SBN Ritel tahun ini,” tambah Angie.

Imbal hasil yang dibayarkan setiap bulan menjadi alasan bahwa ST011-T2 dan ST011-T4 dapat menjadi alternatif passive income jangka menengah yang aman dan menarik.

ST011 pun dapat dicairkan maksimal 50% sebelum jatuh tempo pada periode early redemption. Investasi ST011-T2 dapat dicairkan maksimal 50% setelah 1 tahun, sedangkan ST011-T4 dapat dicairkan maksimal 50% setelah 2 tahun.

Proses pemesanan pembelian Sukuk Tabungan Seri ST011T2 dan Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan Seri ST011T4 secara online dilakukan melalui 4 tahap, yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen.

Pemesanan mulai Rp1 juta dan kelipatanya disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Sejumlah 32 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

Daftar Mitra Distribusi ST011

  1. Bank Central Asia
  2. Bank CIMB Niaga
  3. Bank Commonwealth
  4. Bank Danamon Indonesia
  5. Bank DBS Indonesia
  6. Bank HSBC Indonesia
  7. Bank Mandiri
  8. Bank Maybank Indonesia
  9. Bank Mega
  10. Bank Negara Indonesia
  11. Bank OCBC NISP
  12. Bank Panin
  13. Bank Permata
  14. Bank Rakyat Indonesia
  15. Bank Tabungan Negara
  16. Bank UOB Indonesia
  17. Bank Victoria
  18. Standard Chartered Bank
  19. Bank Syariah Indonesia
  20. Bank Muamalat
  21. BRI Danareksa Sekuritas
  22. Mandiri Sekuritas
  23. Trimegah Sekuritas Indonesia
  24. Bahana Sekuritas
  25. Bareksa Portal Investasi
  26. Binaartha Sekuritas
  27. Phillip Sekuritas Indonesia
  28. Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+)
  29. Star Mercato Capitale (Tanamduit)
  30. Investree Radhika Jaya
  31. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
  32. Bibit Tumbuh Bersama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper