Bisnis.com, SIDOARJO - Emiten produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) optimistis tahun ini dapat mengejar target pertumbuhan revenue atau pendapatan sebesar 8 persen-12 persen seiring dengan peluncuran produk-produk baru Avian.
Wakil Direktur Utama Avian Ruslan Tanoko mengatakan meskipun kondisi pasar tampak tidak mudah tahun ini apalagi menjelang tahun politik, tetapi perseroan masih memasang target yang optimistis karena Avian memiliki strategi bisnis tersendiri.
“Itu adalah target yang kita usahakan, meski untuk mencapai itu tidak mudah karena revenue kita tahun lalu Rp6,69 triliun. Jadi butuh perjuangan dari tim. Namun kami optimistis karena dari sisi bisnis model, Avian punya bahan baku dan produk kemasan sendiri,” jelasnya saat Media Visit Pabrik Avian Sidoarjo, Selasa (10/10/2023).
Dengan estiasi kenaikan pendapatan 8 persen-10 persen pada 2023, setidaknya AVIA berpotensi membukukan penjualan Rp7,22 triliun-Rp7,50 triliun.
Dia memaparkan Avian telah lama memiliki kemampuan produksi bahan baku internal seperti resin mencapai 98 persen mengingat resin merupakan bahan baku utama pembuatan cat. Selain itu, Avian juga memproduksi 27 persen kemasan kaleng, 20 persen additives, dan 85 persen colorant (perwarna).
“Selain itu, kami juga punya jaringan distribusi 114 pusat distribusi sendiri, 13 pusat distribusi mini milik sendiri, dan 37 pusat distribusi pihak ketiga. Semua pusat distribusi ini melayani lebih dari 56.000 toko bahan bangunan,” imbuhnya.
Baca Juga
Direktur Avia Avian Robert Tanoko menambahkan, perseroan juga optimistis dengan pasar dalam negeri, bahkan sejak 2022 Avian telah meluncurkan sebanyak 12 produk berbagai kategori produk. Untuk itu, tahun ini pun Avian menargetkan volume penjualan cat bisa tumbuh 2 persen-6 persen.
“Sampai semester I/2023 ada 8 produk baru yang diluncurkan pada berbagai kategori produk solusi arsitektur, termasuk cat dinding, cat kapal, serta cat kayu dan besi,” ujarnya.
Saat ini, katanya, Avian masih sangat fokus membidik pasar domestik dan belum melakukan ekspansi sebelum marketshare-nya di Indonesia bisa mencapai di atas 40 persen. Saat ini, pangsa pasar Avian di Indonesia di atas 23 persen.
“Sebenarnya masih banyak segmen yang bisa dikembangkan ke depan, sebelum ekspansi luar negeri. Namun saat ini kami tetap rutin melakukan studi banding di India, Filipina, Thailand, Malaysia dan tahun depan China untuk melihat perkembangan industri cat di negara mereka,” imbuhnya.
Adapun, Avia Avian saat ini memilik 2 unit pabrik cat, yakni berada di Sidoarjo dengan kapasitas produksi 213.840 Metric Ton (MT), dan di Serang - Banten berkapasitas 72.576 MT. Kedua pabrik ini beroperasi dengan 1 - 2 shift ber hari dan menyerap lebih dari 1.500 karyawan.
Saat ini Avian juga tengah membangun pabrik ketiga di Cirebon dengan kapasitas terpasang 225.000 MT. Proyek pabrik ketiga ini ditargetkan rampung pada selesai 2025, dan direncanakan beroperasi di awal 2026.
Kinerja Semester I/2023
Emiten cat terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko tersebut mengantongi penjualan sebesar Rp3,50 triliun sepanjang semester I/2023, tumbuh 3,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,37 triliun.
Mayoritas pendapatan disumbang oleh segmen architectural solutions segment yang mencapai Rp2,88 triliun, naik daripada semester I/2022 sebesar Rp2,76 triliun. Pertumbuhan ini dibukukan AVIA meskipun penjualan cat segmen ini berkurang menjadi 81.963 ton dari 86.684 ton pada semester I/2023.
Meskipun penjualan mengalami pertumbuhan, beban pokok penjualan tercatat turun 3,42 persen year on year (YoY) menjadi Rp1,92 triliun dari sebelumnya Rp1,99 triliun. Akibatnya, laba kotor AVIA tumbuh 14,18 persen menjadi Rp1,58 triliun.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,80 persen YoY menjadi Rp806,61 miliar dibandingkan dengan Rp777,10 miliar pada semester I/2023.