Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Tommy Soeharto GTSI Naik 80% per Kuartal III/2023

Emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) membukukan kenaikan laba bersih hingga 80,86%.
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) membukukan kenaikan laba bersih hingga 80,86% meski pendapatan anjlok sepanjang sembilan bulan 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, GTSI melaporkan pendapatan usaha sebesar US$16,99 juta atau setara dengan Rp263,20 miliar (kurs jisdor Rp15.487). Capaian ini tergerus 45,36% year on year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$31,10 juta. 

Pendapatan usaha GTSI ditopang oleh pelanggan pihak ketiga sebesar US$9,05 juta dengan jasa sewa kapal paling banyak adalah gas alam cair. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi yaitu PT Humpuss Transportasi Kimia dan PT Humpuss Transportasi Curah tercatat sebesar US$7,94 juta.

Sementara itu, GTSI mencatatkan beban pokok sebesar US$10,83 juta atau setara Rp167,86 miliar. Beban tersebut turun 46,32% dari sebelumnya sebesar US$20,19 juta seiring dengan pendapatan usaha yang melemah. Beban usaha GTSI juga susut dari sebelumnya sebesar US$4,56 juta menjadi US4345.081. Hal tersebut disumbang oleh penurunan beban operasi dan kenaikan pendapatan operasi lainnya. 

 Laba kotor GTSI tercatat turun 43,60% menjadi US$6,15 juta atau setara Rp95,33 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$10,91 juta. 

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik karena adanya pengurangan beban usaha, biaya keuangan dan atribusi bagian laba neto dari entitas asosiasi.

Laba bersih tercatat sebesar US$5,30 juta atau setara Rp82,17 miliar. Capaian tersebut naik 80,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,93 juta. 

Di sisi lain, GTSI membukukan total liabilitas sebesar US$45,70 juta atau naik dari posisi Desember 2022 yang tercatat sebesar US$66,83 juta. Rinciannya liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$27,29 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$15,41 juta. 

Adapun ekuitas tercatat sebesar US$60,90 naik dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu sebesar US$56,96 juta. Kemudian total aset GTSI juga tercatat sebesar US$103,61 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper