Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran terafiliasi Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) bakal menambah armada dengan melakukan pembelian kapal yang akan direalisasikan akhir tahun ini. Pembelian tersebut akan menggunakan dana hasil IPO sebesar Rp104,29 miliar.
Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma mengatakan, Perseroan melakukan perubahan pada anggaran dasar Perseroan, di mana dana hasil IPO sekitar Rp240 miliar yang awalnya akan digunakan maksimal 64 persen untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa), untuk membangun permanen FRSU kemudian diubah menjadi pembelian kapal.
"Penggunaan dana hasil IPO kami ubah menjadi pembelian kapal dan modifikasi kapal sekitar Rp104,29 miliar, atau 64 persen dan itu belum kita lakukan, jadi dananya masih tersimpan," katanya dalam RUPST di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Adapun, dana hasil IPO yang sudah terserap adalah untuk modal kerja GTSI sebesar Rp44,68 miliar atau 20 persen untuk operasional perseroan yang meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room, sistem akuntansi dan keuangan, dan shipping monitoring online system.
Selain itu, 16 persen atau sebesar Rp35,78 miliar disalurkan untuk penyertaan modal kepada Anoa Sulawesi Regas yang diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan dan modal kerja di Anoa, sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.
"Sementara itu, pembelian kapal saat ini masih sedang di dalam proses, dan ditargetkan sebelum akhir tahun ini kita bisa adakan," imbuhnya.
Baca Juga
Tammy mengatakan, pembelian kapal tersebut ditargetkan untuk mengerjakna proyek jangka panjang yang akan terjadi pada 2024. Rencananya GTSI ingin menangkap prospek dari pertumbuhan kebutuhan LNG di Indonesia yang akan terus meningkat.