Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri kemasan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) mengerek target pertumbuhan pendapatan, sering masifnya permintaan alat pengemasan dari sektor industri andalan, seperti makanan dan minuman (F&B) dan lokapasar (e-commerce).
Direktur Utama Mitra Pack Ardi Kusuma menjelaskan realisasi penjualan pada tahun ini membuat pihaknya lebih percaya diri untuk membidik pendapatan tumbuh hingga 25 persen (year-on-year/yoy) pada akhir tahun nanti.
"Sebelumnya, proyeksi kami pendapatan bisa meningkat 15-20 persen. Tapi melihat realisasi penjualan sampai kuartal II/2023, bisa-bisa 25 persen. Didorong instalasi proyek baru dari beberapa mitra, juga komitmen mitra baru dari dareah luar Jawa. Ini membuka potensi pertumbuhan baru bagi kami," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Senin (16/10/2023).
Sebagai contoh, dari industri F&B yang saat ini mewarnai sekitar 70 persen dari portofolio Mitra Pack, beberapa pemain besar tengah menjalani musim ekspansi hingga peluncuran produk-produk baru.
Sementara F&B besutan UMKM pun terus berkembang di berbagai daerah, sehingga mulai membutuhkan investasi berupa alat-alat pengemasan. Fenomena ini turut tergambar dari keterlibatan Mitra Pack dalam pameran internasional teknologi pengolahan, pengemasan dan percetakan, AllPack Indonesia 2023 di Jakarta International Expo (JIEXPO) pada 11-14 Oktober 2023.
"Beberapa alat kami di pameran diminati para pemain F&B di daerah. Alat-alat untuk support makanan segar dan ready meal, alias makanan cepat saji, ternyata lagi tren. Terutama produk dari sentra UMKM daerah, untuk pasar lokal. Misalnya, untuk produk yoghurt, atau olahan daging. Selain itu, mesin X-Ray juga diminati produsen kualitas ekspor, seperti produk susu," jelasnya.
Baca Juga
Emiten yang baru saja melantai di bursa pada Maret 2023 ini pun terdorong proyek-proyek instalasi berbagai alat pengemasan untuk sektor farmasi, kosmetik, dan e-commerce. "Ada pemain keramik mozaik di Jawa Timur. Mereka sudah ekspor ke Eropa dan Amerika pakai bubble wrap kami. Sarang burung juga ekspor pakai inovasi kemasan kami. Selain itu, saat ini e-commerce dan logistik ada tren beralih ke kemasan ramah lingkungan. Kami sudah mulai menyediakan," tambah Ardi.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan Mitra Pack per Juni 2023, emiten dengan aset Rp227,18 miliar ini telah menggenggam pendapatan Rp67,11 miliar, hampir setara dengan paruh periode 2022 senilai Rp67,23 miliar. Namun, laba sebelum pajak turun menjadi Rp6,05 miliar, ketimbang periode sebelumnya sebesar Rp9,25 miliar.
"Beberapa proyek baru dari mitra kebanyakan terealisasi di sekitar September. Keyakinan kami membaik, karena setelah IPO itu banyak manfaatnya. Positif untuk pertumbuhan. Membuat mitra-mitra besar semakin yakin dengan komitmen dan transparansi kami. Terlebih, Mitra Pack mengutamakan services yang siap kapan pun, demi kelancaran produksi para mitra," tutupnya.
Direktur Pemasaran Mitra Pack Cindy Kusuma mengungkap bahwa pihaknya optimistis karena pameran AllPack Indonesia 2023 memberikan gambaran musim ekspansi industri di Indonesia.
"Komitmen dari mitra baru kami selama pameran tahun ini jauh lebih ramai, dan respon pengunjung sangat baik. Bahkan, bisa dibilang lebih banyak ketimbang sebelum pandemi. Ini karena kami inovasi baru alat-alat pengemasan untuk industri yang lebih luas, mulai dari sektor farmasi dan F&B, kemudian juga buat e-commerce dan logistik," jelasnya ketika ditemui Bisnis.
Cindy menjelaskan bahwa hal itu seiring upaya pihaknya membuat local coding machine, serta merampungkan parter bisnis baru dari Taiwan dan Spanyol berkaitan mesin pengemasan filling, flow pack, sistem otomasi, sampai kemasan plastik thermoforming, tray sealing, dan teknologi Stretch Film.