Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Mitra Pack (PTMP) Ekspansi Bisnis Kemasan

Emiten kemasan dan suku cadangnya PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menargetkan omzet tumbuh 20% hingga 30% pada 2025.
Emiten kemasan dan suku cadangnya PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menargetkan omzet tumbuh 20% hingga 30% pada 2025.
Emiten kemasan dan suku cadangnya PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menargetkan omzet tumbuh 20% hingga 30% pada 2025.

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten kemasan dan suku cadangnya, PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menargetkan omzet tumbuh 20% hingga 30% pada 2025 seiring dengan sejumlah rencana ekspansi perseroan dan prospek industri kemasan yang positif.

Direktur Utama Mitra Pack Ardi Kusuma PTMP optimistis menargetkan penjualan neto tumbuh 20% menjadi Rp230,76 miliar. Seiring dengan peningkatan penjualan, laba neto tahun berjalan juga diharapkan setidaknya meningkat 15% ke level Rp13,77 miliar.

“Untuk mengejar target penjualan naik 20%, PTMP menyiapkan sejumlah produk baru,” ujarnya dalam Paparan Publik, Rabu (18/6/2025).

Lewat entitas anak, PTMP melakukan penambahan dua mitra baru, yakni dari Italia dengan merek Ulma dan Jerman dengan merek Bizerba. Ekspansi ini dilakukan seiring dengan penetrasi perusahaan di kemasan pengolahan daging dan industri hotel, restoran, kafe (horeka).

PTMP juga melakukan pelokalan merek untuk sistem vakum yang lengkap dan unit thermoforming. Perseroan mengusung merek lokal Maxima.

Menurut Ardi Kusuma, prospek usaha industri kemasan di tahun 2025 diperkirakan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor makanan dan minuman, farmasi, serta barang konsumen lainnya.

Tren keberlanjutan (sustainability) yang semakin kuat di kalangan pelanggan dan perusahaan juga akan mendorong perkembangan kemasan ramah lingkungan, seperti kemasan berbahan dasar biodegradable atau yang dapat didaur ulang.

Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi kemasan pintar dan otomatisasi proses produksi, industri kemasan akan semakin efisien dan mampu menawarkan produk dengan fitur yang lebih canggih, seperti pelacakan dan keamanan produk.

Ardi Kusuma mengatakan perseroan mencoba untuk memanfaatkan tren ini sehingga memperkuat posisi sebagai pemain utama dengan menyediakan solusi kemasan yang inovatif dan ramah lingkungan. PTMP juga berupaya memperluas jaringan distribusi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Di sisi lain, PTMP akan terus merespons kebutuhan pasar melalui diversifikasi produk dan peningkatan kapasitas produksi. Penerapan teknologi terbaru dalam lini produksi dan pengembangan produk yang lebih variatif akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Pada 2024, PTMP membukukan penjualan neto Rp192,30 miliar, naik 25,69% dari realisasi pada 2023 sebesar Rp152,99 miliar. Hal ini meneruskan tren pendapatan PTMP yang bertumbuh setiap tahun, yakni Rp136,03 miliar pada 2022, Rp119,33 miliar pada 2021, Rp101,61 miliar pada 2020, dan Rp105,71 miliar pada 2019.

Penjualan pada tahun lalu ditopang oleh consumable dan suku cadang Rp159,02 miliar, mesin Rp20,08 miliar, pendapatan sewa Rp4,90 miliar, pendapatan teknik Rp826,75 juta, dan penjualan lain-lain Rp7,45 miliar.

Pelanggan besar PTMP berasal dari berbagai industri, seperti makanan olahan, minuman, petrokimia, kosmetik, hingga kesehatan dan farmasi.

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp67,90 miliar, naik 34,06% dibandingkan laba kotor tahun 2023 sebesar Rp50,65 miliar. Kenaikan perolehan laba kotor ini disebabkan karena peningkatan penjualan meskipun beban pokok meningkat 21,55%.

Laba neto PTMP di tahun 2024 sebesar Rp13,99 miliar atau melonjak 66,46% dari tahun 2023 sebesar Rp8,40 miliar. Melesatnya laba tak lepas dari peningkatan penjualan yang signifikan.

“Pencapaian ini cukup memuaskan di tengah tantangan ekonomi yang ada. Namun, kami tetap fokus pada upaya maksimal untuk memperluas jangkauan pasar melalui tenaga penjualan dan layanan purna jual di Semarang dan Surabaya, serta melanjutkan inovasi dan pengembangan produk,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper