Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) tersengat usai konsorsium ketiganya, PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) mendapat hak kelola tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun.
Berdasarkan data RTI Business, hingga penutupan sesi I perdagangan Kamis, (12/10/2023), saham META menguat 4,07 persen ke level Rp256 per saham. Sepanjang sesi I, saham META telah ditransaksikan sebanyak 10.925 kali dengan volume 248,04 juta saham, alhasil nilai transaksi tembus Rp62,59 miliar.
Adapun sepanjang 2023, saham META telah melesat 108,13 persen secara year-to-date (ytd) dari posisi 2 Januari 2023 di level Rp123 per saham ke level Rp256 per saham pada sesi I hari ini.
Kenaikan saham juga dialami oleh PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) milik Grup Astra, saham ACST naik 0,98 persen ke level Rp206 pada sesi I hari ini. Sepanjang perdagangan, saham ACST telah ditransaksikan sebanyak 2.563 kali dengan volume 46,96 juta saham, nilai transaksinya sebesar Rp9,7 miliar.
Secara ytd, saham ACST juga mengalami kenaikan 28,74 persen dari posisi Rp160 per saham pada awal tahun. Adapun pada 3 Oktober 2023, saham ACST menyentuh level tertingginya dengan parkir di harga Rp240.
Kendati demikian, nasib berbeda dialami oleh saham emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). Pada sesi I siang ini, saham ADHI terkoreksi 0,84 persen ke level Rp474 per saham. Frekuensi perdagangan saham ADHI sebanyak 1.106 kali dengan volume 8,76 juta saham, dan nilai transaksi sebesar Rp4,16 miliar.
Baca Juga
Sepanjang tahun berjalan, gerak saham ADHI terpantau turun 2,06 persen ytd dari posisi Rp484 pada awal Januari ke level Rp474 pada sesi I hari ini. Volatilitas saham ADHI pun cukup tinggi, dengan penurunan terdalam pada akhir Mei 2023 di level Rp334 per saham.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, konsorsium JKTMetro telah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada Rabu, (11/10/2023).
Kongsi META, ADHI, dan ACST itu mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengelola tol JORR-E selama 45 tahun, termasuk masa konstruksi untuk mengoperasikan serta memungut tarif tol dari penggunanya, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian konsesi.
Perlu diketahui, perjanjian konsesi tidak mengalihkan hak kepemilikan jalan tol kepada JKTMetro, namun pemerintah hanya memperbolehkan JKTMetro untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol selama masa konsesi.
Mengacu keterangan resmi First Pacific Co Ltd milik Anthoni Salim, total investasi proyek tol JORR-E sebesar Rp21,3 triliun, dengan sekitar 32 persen didanai oleh ekuitas dan sisanya didanai oleh utang.
"Berdasarkan struktur transaksi, kontribusi Grup terhadap JKTMetro dan proyek JORR-E sekitar US$261juta atau sekitar Rp4,1 triliun [kurs jisdor Rp15.710 per dolar AS]," tulis keterangan First Pacific Co Ltd dikutip Kamis, (12/10/2023).
Dengan telah ditandatanganinya PPJT, maka JKTMetro resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami setelah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek jalan tol tersebut siap dibangun untuk menghubungkan wilayah Jati Asih, Bekasi dengan Ulujami, Jakarta Selatan sepanjang kurang lebih 21,6 km.