Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaksanakan lelang 6 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp10,75 triliun pada Selasa, (10/10/2023). Penawaran itu lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp9 triliun.
Kendati demikian, penawaran yang masuk itu turun signifikan dibanding lelang pada dua pekan sebelumnya yakni 26 September 2023 yang sebesar Rp27,77 triliun. Padahal, pada dua pekan lalu target lelang SBSN yang ditetapkan lebih rendah yaitu Rp6 triliun.
Adapun, lelang 6 seri SBSN hari ini yaitu SPNS09042024, PBS036, PBS003, PBS037, PBS034, dan PBS033. Dananya akan digunakan memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2023.
Berdasarkan data dari laman DJPPR Kemenkeu, SBSN seri PBS036 dengan tenor 2 tahun mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp4,86 triliun.
Sementara itu, SBSN seri SPNS09042024 yang jatuh tempo pada 9 April 2024 memiliki jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini dengan penawaran sebesar Rp2,42 triliun. Hal itu menandakan tingginya minat investor terhadap SBSN jangka pendek.
Adapun SBSN seri PBS037 dengan tenor 13 tahun mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp1,43 triliun. Sedangkan seri PBS003 ditawar investor sebesar Rp809 miliar.
Baca Juga
Berturut-turut, SBSN seri PBS033 dan PBS034 pada lelang hari ini mendapatkan penawaran masuk dari investor masing-masing sebesar Rp689 miliar dan Rp531 miliar.
Secara kumulatif, total nominal yang dimenangkan dari keenam seri SBSN yang ditawarkan tersebut sebesar Rp5 triliun. Tanggal setelmen lelang SBSN akan jatuh pada Kamis, (12/10/2023).
Sebagai informasi, untuk Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) seri SPN-S 09042024 (new issuance) memiliki tingkat kupon diskonto serta tanggal jatuh tempo pada 9 April 2024. Adapun, seri SPN-S tersebut memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50 persen dari seluruh lelang yang dimenangkan.
Di lain sisi, untuk Project Based Sukuk (PBS), menawarkan tingkat kupon yang beragam, mulai dari 5,37 persen hingga 6,87 persen, sedangkan periode jatuh tempo mulai dari 2 tahun hingga 24 tahun. Seri PBS memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30 persen dari seluruh lelang yang dimenangkan.