Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor IPO, Saham Fox Logger (IOTF) Terbang ARA ke Rp135

Saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger terbang menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) 35 persen usai resmi masuk Bursa.
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF)  di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten komponen pelacak GPS otomotif dan logistik, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger terbang menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) 35 persen usai resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (6/10/2023).  

Berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, saham IOTF mencatatkan peningkatan 35 persen pada debut perdagangan pagi ini, atau 35 poin ke level Rp135 per saham. Harga penawaran saham perdana IOTF masih di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp100 per saham.  

Adapun, frekuensi transaksi saham IOTF saat pembukaan perdagangan sebanyak 1.640 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 936.271 saham. Nilai transaksi (turnover) IOTF pagi ini pun tembus Rp12,59 miliar. 

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).

Direktur Utama IOTF Alamsyah Cheung mengatakan, setelah resmi mencatatkan saham di BEI, perseroan membidik pertumbuhan kinerja 50 persen.

"Proyeksi keuangan kami untuk laba tahun 2023 masih berada dalam jalur yang positif, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 50 persen," ujar Alamsyah dalam keterangannya, Jumat, (6/10/2023). 

Mengacu prospektus IPO, IOTF melepas sebanyak 1,1 miliar saham atau setara 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana. Alhasil, dengan harga IPO yang dipatok Rp100 per saham, maka IOTF meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp110 miliar.

Seluruh dana IPO perseroan akan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagangan berupa perangkat GPS tracker GT06N sebanyak 150.000 unit, ET200 sebanyak 120.000 unit, OBD 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit, WETRACKLITE 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung seperti soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain.  

Guna menarik minat calon investor, IOTF juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 1,1 miliar atau sekitar 26,32 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Waran seri I ini memiliki rasio 1:1 terhadap saham baru, artinya setiap pemegang 1 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I.   

Waran ini memiliki nilai nominal Rp10 dan harga pelaksanaan Rp130. Sehingga, dana yang dapat diraih dari penerbitan waran ini sebesar Rp143 miliar. Dana hasil penerbitan waran ini juga akan digunakan untuk pembelian barang dagangan. 

Adapun, waran IOTF itu nantinya juga dapat diperdagangkan oleh para pemegang saham IOTF pada rentang 06 Oktober 2023 hingga 1 Oktober 2024 (pasar reguler dan negosiasi) atau 3 Oktober 2024 (pasar tunai).

Sebagai informasi, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger didirikan pada 2015 dan bergerak di bidang distributor dan instalasi perangkat global positioning system (GPS) untuk otomotif dan logistik. Setelah IPO, perseroan pun menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan 50 persen hingga akhir 2023.

Rekor IPO

PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) resmi melantai di Bursa pada hari ini, Jumat (6/10/2023).

Kedua calon emiten tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-67 dan ke-68 di BEI sepanjang 2023, sekaligus menandai pecahnya rekor pencatatan (IPO) terbanyak sepanjang masa, yakni 66 perusahaan pada tahun 1990.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga 29 September 2023 telah tercatat 66 emiten yang melantai di BEI dengan dana yang dihimpun sebesar Rp49,4 triliun.

Dengan melantainya KOCI dan IOTF di Bursa pada hari ini, maka BEI secara resmi telah melampaui rekor pencatatan terbanyak yang telah bertahan lebih dari 30 tahun.

"Dengan demikian jumlah tersebut telah melampaui pencapaian jumlah listing perusahaan terbanyak sepanjang sejarah BEI pada tahun 1990, yaitu 66 perusahaan," ujar Nyoman baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper