Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fox Logger (IOTF) Bidik Pasar Kendaraan Niaga, Target Laba Naik 50 Persen

Sumber Sinergi Makmur (IOTF) atau Fox Logger membidik penjualan produknya ke pasar kendaraan niaga seiring dengan target perseroan untuk naikkan laba 50 persen.
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF)  di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen pelacak GPS otomotif dan logistik, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger, tengah membidik peluang penjualan produknya ke pasar kendaraan niaga atau logistik usai resmi mencatatkan saham secara perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (6/10/2023).

Direktur Utama IOTF Alamsyah Cheung mengatakan, dengan membidik peluang pasar kendaraan niaga tersebut, laba bersih dan pendapatan perseroan ditarget tumbuh 50 persen.

"Fokus utama produk kami ke kendaraan niaga, seperti logistik dan rental. Proyeksi keuangan kami untuk laba 2023 diperkirakan tumbuh sekitar 50 persen," kata Alamsyah di Gedung BEI pada Jumat, (6/10/2023).

Mengacu prospektus IPO, penjualan IOTF per 31 Desember 2022 senilai Rp51,01 miliar, sedangkan laba bersih sebesar Rp1,46 miliar. Artinya, IOTF menargetkan pendapatan sebesar Rp76,51 miliar dan laba bersih mencapai Rp2,20 miliar hingga akhir 2023.

Lebih lanjut dia mengatakan, IOTF juga akan menjajaki kerja sama dengan emiten-emiten tranportasi dan logistik sebagai upaya pengembangan bisnis perseroan.

"Sejauh ini untuk emiten logistik belum ada kerja sama, tapi ke depannya otomatis kami ingin pendekatan, harusnya dengan status perusahaan kami yang sudah terbuka ini, harapannya lebih mudah dan lebih luas menjangkau konsumen," kata dia.

Tak hanya kendaraan niaga, Alamsyah mengatakan IOTF juga mengincar peluang dari kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai target pasar produk GPS tracker perseroan.

"Namun, saat ini belum ada rencana untuk meluncurkan produk atau layanan baru dalam waktu dekat setelah IPO. Fokus kami akan tetap pada pasar mobil listrik dan motor listrik," kata dia.

Sebagai informasi, IOTF melepas sebanyak 1,1 miliar saham atau setara 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana. Alhasil, dengan harga IPO yang dipatok Rp100 per saham, maka IOTF meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp110 miliar.

Seluruh dana IPO perseroan akan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagangan berupa perangkat GPS tracker GT06N sebanyak 150.000 unit, ET200 sebanyak 120.000 unit, OBD 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit, WETRACKLITE 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung seperti soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain.

Sejauh ini, IOTF masih mengimpor GPS tracker dari Shenzhen Jimi Iot Co., Ltd. sebagai pemasok IOTF dan selanjutnya akan dijual kembali oleh perseroan. Pasalnya, menurutnya untuk memproduksi GPS di fasilitas perakitan (assembling) sendiri belum ada ekosistem yang memadai.

"Fasilitas perakitan masih dalam rencana jangka panjang, kami harus pastikan komponen pendukungnya harganya masuk. Kami terus pantau harganya, kalau harga mendukung baru kami akan bangun assembling," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper