Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Sumber Sinergi Makmur (IOTF) Oversubscribed 5,54 Kali, Sahamnya Resmi Melantai Hari Ini

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Jumat (10/3/2023) dengan melepas 1,1 miliar saham.
Perusahaan pelacak GPS otomotif dan logistik, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger akan resmi melantai di Bursa dengan melepas 1,1 miliar saham atau setara 11.000.000 lot pada hari ini, Jumat (6/10/2023)./ Instagram Fox Logger
Perusahaan pelacak GPS otomotif dan logistik, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger akan resmi melantai di Bursa dengan melepas 1,1 miliar saham atau setara 11.000.000 lot pada hari ini, Jumat (6/10/2023)./ Instagram Fox Logger

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pelacak GPS otomotif dan logistik, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger akan resmi melantai di Bursa dengan melepas 1,1 miliar saham atau setara 11.000.000 lot pada hari ini, Jumat (6/10/2023).

Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Sumber Sinergi Makmur mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 5,54 kali.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Kamis (5/10/2023), total pesanan saham IOTF mencapai 6,09 miliar saham atau tepatnya 6.091.143.000 lembar saham, dari rencana 1,1 miliar saham atau setara 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.

Adapun Sumber Sinergi Makmur, emiten berkode saham IOTF tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp100 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp110 miliar.

Seiring dengan penawaran saham baru, perusahaan yang didirikan di Jakarta tahun 2015 itu juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 1,1 miliar atau 26,32 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran tersebut akan dibagikan secara otomatis sebagai insentif bagi para pemegang saham baru, di mana setiap pemegang 1 lembar saham IOTF berhak memperoleh 1 waran secara cuma-cuma. Nantinya, setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.

Sumber Sinergi Makmur Incar Rp143 Miliar dari Penerbitan Waran

IOTF menetapkan harga pelaksanaan waran sebesar Rp130 per lembar yang dapat dikonversi menjadi saham dalam kurun waktu 6 bulan, yaitu pada periode 8 April 2024 hingga 4 Oktober 2024.

Dengan demikian, calon emiten ke-68 di BEI tersebut mengincar dana segar dari hasil penerbitan waran sebanyak-banyaknya adalah Rp143 miliar.

Waran Sumber Sinergi Makmur dengan kode saham IOTF-W ini nantinya juga dapat diperdagangkan oleh para pemegang saham IOTF pada rentang 06 Oktober 2023 hingga 1 Oktober 2024 (pasar reguler dan negosiasi) atau 3 Oktober 2024 (pasar tunai).

Adapun, dana hasil IPO rencananya akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N sekitar 150.000 unit, ET200 sekitar 120.000 unit, OBD sekitar 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit, WETRACKLITE sekitar 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain), yang seluruhnya akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co., Ltd.

Sementara dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N, ET200, OBD, X3, WETRACKLITE, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain), yang seluruhnya akan dibeli dari pemasok IOTF dan selanjutnyaakan dijual kembali oleh dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha perseroan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT KB Valbury Sekuritas, dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Sebagai informasi, Sumber Sinergi Makmur membukukan laba bersih sebesar Rp560,95 juta per kuartal I/2023 atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp565,82 juta.

Adapun, penjualan IOTF tercatat Rp16,12 miliar, tumbuh 39,55 persen dari posisi yang sama di 2022 sebesar Rp11,55 miliar.

Alamsyah yang menjabat sebagai Direktur Utama perseroan merupakan pemegang saham mayoritas IOTF sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 37,50 persen. Kemudian Darren Suciono selaku Komisaris Utama IOTF mengempit 37,50 persen saham, dan Gracia Puspita Suciono menggenggam sebesar 25 persen saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper