Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini melenggang ke zona hijau ditopang oleh aksi beli investor asing (net buy) terhadap saham-saham big cap khususnya sektor perbankan seperti BBRI, BBCA, dan BMRI.
Berdasarkan data RTI, Senin (2/10/2023), IHSG ditutup naik 0,31 persen atau 21,56 poin ke level 6.961,45. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.939,96-6.984,57.
Sebanyak 259 saham menguat, 266 saham melemah, dan 232 saham stagnan pada akhir perdagangan. Net buy asing di seluruh pasar mencapai Rp314,54 miliar.
IHSG menguat saat Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada September 2023 melanjutkan tren penurunan, yakni menuju level 2,28 persen (year-on-year/yoy).
Tren penurunan inflasi yang secara konsisten berlangsung sejak Maret 2023 ini juga mencatatkan level terendahnya sepanjang tahun berjalan, bahkan dalam 19 bulan terakhir.
Berdasarkan data BPS, secara umum pada September 2023 terjadi inflasi bulanan sebesar 0,19 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya, yaitu Agustus 2023 terjadi deflasi 0,02 persen.
Baca Juga
Inflasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu September 2022, yang sebesar 1,17 persen mtm. Sementara secara tahunan, inflasi September 2023 mencapai 2,28 persen.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG dan bursa regional Asia hari ini cenderung menguat dipengaruhi oleh legislator Amerika Serikat (AS) yang berhasil mencapai kesepakatan melolosakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran dan Presiden AS Joe Biden yang menandatangani RUU tersebut menjadi Undang-Undang (UU) untuk menghindari penutupan pemerintah atau shutdown.
10 Saham Paling Laris Dibeli Investor Asing, 2 Oktober 2023:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI): net foreign buy Rp99,9 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): net foreign buy Rp87,2 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN): net foreign buy Rp55,5 miliar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI): net foreign buy Rp35,4 miliar
- PT Indosat Tbk. (ISAT): net foreign buy Rp18,8 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI): net foreign buy Rp13,7 miliar
- PT Indah Kita Pulp & Paper Tbk. (INKP): net foreign buy Rp11,6 miliar
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG): net foreign buy Rp10,8 miliar
- PT XL Axiata Tbk. (EXCL): net foreign buy Rp10,4 miliar
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO): net foreign buy Rp9,6 miliar