Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing terpantau memburu sejumlah saham seperti BBNI, ASII hingga ANTM sepanjang 9 bulan atau periode Januari-September 2023. Pada saat bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir pekan.
Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,03 persen ke level 6.939,89 pada Jumat, (29/9/2023). Meski demikian, IHSG turun 1,10 persen jika dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di posisi 7.016,84.
Secara year-to-date (ytd), IHSG mengalami kenaikan 1,29 persen dibandingkan posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 7,20 persen menjadi Rp11,69 triliun dari Rp10,91 triliun pada pekan sebelumnya.
Adapun, BEI juga mencatatkan aksi jual bersih atau net sell investor asing sebesar Rp5,24 triliun sepanjang 2023 hingga akhir perdagangan Jumat, (29/9/2023).
"Investor asing pada hari ini [Jumat, 29/9] mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp762,97 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,24 triliun," ujar PJS Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad dikutip Sabtu, (30/9/2023).
Sepanjang 9 bulan 2023, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham paling laris diborong asing dengan net foreign buy senilai Rp6,1 triliun. Kinerja saham BBRI masih naik 5,77 persen secara ytd dan parkir di level Rp5.225 per saham.
Baca Juga
Selanjutnya, emiten Grup Salim, Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi incaran investor dengan net buy Rp2,7 triliun ytd. Saham ICBP juga mencatatkan penguatan 10,75 persen ytd ke level Rp11.075 per saham.
Emiten bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga menjadi salah satu saham yang paling diburu investor asing. Tercatat beli bersih asing sebesar Rp2,3 triliun untuk saham BBNI. Sedangkan secara year to date, saham BBNI naik 11,92 persen dan berada di level Rp10.325 per saham.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga menjadi saham incaran asing sepanjang 2023 dengan net buy Rp1,8 triliun. Kendati demikian, saham GOTO masih mencatatkan pelemahan sebesar 6,59 persen dan berada di level Rp85 per saham.
Kemudian, saham emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang masing-masing diborong asing sebanyak Rp1,4 triliun dan Rp1 triliun. Secara ytd, saham BUMI masih mencatatkan penurunan kinerja sebesar 14,91 persen sementara BRMS memberikan return sebesar 33,33 persen.
PT Astra International Tbk. (ASII) juga tercatat menjadi saham yang dikoleksi investor asing sebanyak Rp1,1 triliun. Saham ASII naik 9,21 persen secara year to date dan parkir di level Rp6.225 per saham.
Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga diburu asing dengan net buy Rp963,9 miliar, diikuti saham milik keluarga Punjabi, PT MD Pictures Tbk. (FILM) yang diborong asing senilai Rp918,7 miliar. Meski demikian, saham MDKA terkoreksi 30,10 persen ytd, sedangkan saham FILM melesat 54,45 persen ytd.
Terakhir saham emiten pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dikoleksi asing sebanyak Rp793,2 miliar ytd. Saham ANTM saat ini berada di level Rp1.815 per saham atau turun 8,56 persen year to date.
10 saham favorit investor asing pada 2023:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI): Rp6,1 triliun
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP): Rp2,7 triliun
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI): Rp2,3 triliun
4. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO): Rp1,8 triliun
5. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI): Rp1,4 triliun
6. PT Astra International Tbk. (ASII): Rp1,1 triliun
7. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS): Rp1 triliun
8. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Rp963,7 miliar
9. PT MD Pictures Tbk. (FILM): Rp918,7 miliar
10. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM): Rp793,2 miliar.
Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan dibayangi suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada kuartal IV/2023. Analis melihat IHSG dapat menembus level psikologis 7.000 sampai akhir tahun.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pelaku pasar masih akan melihat perkembangan arah suku bunga Amerika Serikat yang diprediksi masih akan berada di level yang tinggi lebih lama, sehingga lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
"Oleh karena itu, Panin AM menilai bahwa level wajar IHSG di akhir tahun 2023 adalah 7.400," kata Rudiyanto kepada Bisnis, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, lanjut Rudiyanto, suku bunga acuan BI masih dipertahankan di level 5,75 persen, tetapi juga menyesuaikan dengan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Rudiyanto juga menjelaskan sentimen negatif terhadap IHSG akan datang dari ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat, dimana Federal Funds Rate (FFR) diprediksi masih akan mengalami kenaikan 1 kali lagi di tahun 2023, sehingga investor asing bersikap wait and see. Sementara itu, keadaan ekonomi Indonesia masih dalam keadaan yang baik.
Senada dengan Rudiyanto, Equity & Fixed Income Analyst KGI Sekuritas Rovandi mengatakan sentimen terhadap IHSG juga akan datang dari suku bunga The Fed yang berpotensi meningkat satu kali lagi, dan juga potensi kenaikan dari suku bunga BI. Selain itu, rupiah yang berada di atas level Rp15.000 juga menurut Rovandi akan menjadi sentimen bagi IHSG.
Cadangan devisa yang berpotensi mengecil melihat ekspor-impor yang mulai berkurang, dan harga komoditas ekspor batu bara yang belum pulih juga diperkirakan akan menjadi sentimen bagi IHSG.
"Akan tetapi, menjelang Pemilu, IHSG biasanya menguat," tutur Rovandi, dihubungi Jumat (29/9/2023).