Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan gross transaction value (GTV) PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bakal mencapai Rp50 triliun per bulan berkat ekspansi ke kota tier 2 sehingga dapat menjadi katalis positif bagi laju saham perusahaan.
Dalam riset teranyarnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margonis menyebutkan GOTO mengindikasikan bahwa GTV-nya mempertahankan pertumbuhan positif pada 23 Agustus dan juga 23 September, yang akan menjadikan keseluruhan GTV sedikit di bawah Rp50 triliun per bulan pada kuartal III/2023.
“Kami yakin GOTO mengidentifikasi secara akurat pengguna yang menguntungkan atau berkontribusi 75 persen dari GTV terbaru dan memperluas pasar yang dapat dialamatkan untuk menganggarkan konsumen dengan layanan baru dan aplikasi baru GoPay,” tulisnya pada Kamis (21/9/2023).
Niko menambahkan pada unit bisnis Tokopedia, GOTO mengaktifkan kembali cashback dan gratis pengiriman kepada pengguna tertentu untuk melindungi pangsa pasar. Niko meyakini hal tersebut akan membantu segmen e-commerce dalam menaikkan GTV pada kuartal III/2023 sebesar 6 persen quartal on quartal.
Di sisi lain, unit bisnis Gojek masih memproyeksikan pertumbuhan dengan daya tarik fitur ‘Hemat’ untuk makanan & layanan ride-hailing. “Selain itu, kami memperkirakan adanya keuntungan dari kota-kota tingkat 2 yang menyediakan layanan pesan-antar makanan karena penetrasinya relatif rendah,” ungkapnya.
Adapun aplikasi anyar GoPay telah mencetak 3,4 juta unduhan bulanan sesuai Data.ai. “Kami melihat GOTO di jalur untuk menghasilkan EBITDA positif menjelang akhir 2023, mengingat perkiraan pemulihan GTV pada kuartal III/2023 yang akan memberikan momentum pada kuartal terakhir. Kami berharap hal ini akan disertai dengan sinergi biaya tetap antar platform,” ungkapnya.
Baca Juga
Niko mengatakan EBITDA positif akan memungkinkan GOTO untuk mencari lebih banyak pertumbuhan GTV pada 2024 dengan lebih sedikit batasan investasi untuk melindungi pangsa pasar dan langkah-langkah rasionalisasi yang lebih sedikit.
Menurutnya setelah mencapai EBITDA positif, GOTO diharapkan menjadi mandiri dan fokus penuh pada pertumbuhan sekaligus memulihkan persepsi GOTO sebagai perusahaan yang sedang berkembang. Niko optimistis setelah 2024, GOTO akan menghasilkan pertumbuhan 2 digit atau setara 20 persen year on year GTV pada ketiga platform.
“GOTO diharapkan menghasilkan adj. EBITDA sehingga menghasilkan lebih banyak investasi produk dan melindungi pangsa pasar. Kami merekomendasikan beli kami di GOTO berdasarkan tren terkini untuk pemulihan GTV,” katanya.
Sebagai informasi, GTV GOTO pada kuartal I/2023 adalah sebesar Rp149 triliun, terjadi penurunan ke level Rp143 triliun pada kuartal II/2023.