Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diketahui melakukan penjualan unit bisnis GoPlay pada pendiri Loket.com, Edy Sulistyo. Analis melihat penjualan ini tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja GOTO.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan pelepasan GoPlay tidak akan terlalu berdampak ke kinerja GOTO, karena bisnis utama GOTO saat ini adalah layanan on-demand dan e-commerce.
"Dampak pelepasan GoPlay ke kinerja GOTO tidak akan terlalu banyak karena segmen bisnis GOTO yang masih mendominasi dari segmen GoRide, e-commerce dan GoFood," ujar Andhika, Senin (18/9/2023).
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal pergerakan saham GOTO saat ini masih mampu berada di atas MA20 dengan adanya dominasi dari volume pembelian.
"Kami mencermati dari sisi indikator MACD masih cukup kuat untuk melanjutkan penguatannya, tetapi cermati Stochastic yang masih sideways di area netralnyam" ujar Herditya.
Dia melanjutkan, apabila GOTO mampu break di area resistance, maka target penguatannya diperkirakan berada pada Rp107-Rp112. MNC Sekuritas menuturkan support GOTO berada pada level Rp86, dengan resistance di level Rp99.
Baca Juga
Adapun Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis memberikan rekomendasi speculative buy untuk saham GOTO. Saat ini menurut Alrich MA20 GOTO mengalami breakout dengan volume yang solid pada Jumat lalu (8/9/2023), yang menjadi sinyal awal rebound dengan target uji resitance terdekat Rp96.
"Hal ini sejalan dengan Stochastic RSI yang masih cenderung bergerak naik dari oversold area," ujar Alrich.
Alrich melanjutkan, selama konsolidasi terjaga di atas level Rp87, maka indikasi rebound bagi saham GOTO untuk uji resistance pada level Rp96 masih terjaga.
Sementara itu, konsensus analis Bloomberg mayoritas memberikan rating buy untuk saham GOTO. Sebanyak 24 analis memberikan rating buy, 8 analis memberikan rating hold, dan 3 analis memberikan rating jual untuk GOTO.
Sebelumnya, Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menuturkan GOTO akan terus mencari peluang untuk keluar atau melepaskan aset non-inti.
"Kami sedang dalam proses keluar dari bisnis hiburan kami karena ini tidak lagi menjadi bagian inti dari strategi kami," kata Patrick dalam earning calls, dikutip Minggu (20/8/2023).
Dia melanjutkan, GOTO bertindak dengan disiplin ekstrim dalam hal pengeluaran. Dia meminta Wakil Direktur Utama GOTO Thomas Husted untuk mengidentifikasi penghematan lebih lanjut, agar GOTO menjadi lebih efisien.
Menurutnya, GOTO telah mengurangi tenaga kerjanya sebesar 24 persen dalam tiga kuartal terakhir, sambil mengurangi biaya operasional tetap non-personil sekitar 10 persen selama periode yang sama.
"Ini setara dengan penghematan sekitar Rp1 triliun secara tahunan. Namun, masih ada hal yang perlu dilakukan," ucapnya.