Bisnis.com, JAKARTA – Kongsi entitas Grup Astra, Salim, dan BUMN akan mengembangkan jalan tol Cikunir-Ulujami senilai Rp21,26 triliun. Pembangunan direncanakan mulai 2024.
PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) bersama anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), yakni PT Marga Metro Nusantara, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mendirikan perusahaan patungan bernama PT Jakarta Metro Ekspressway.
Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Kadek Ratih Paramita Absari menyampaikan bahwa pendirian anak usaha tersebut telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 11 September 2023.
“Tujuan pendirian JME [Jakarta Metro Ekspressway] untuk bergerak dalam bidang pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2023).
Adapun pemegang saham JME terdiri atas Marga Metro Nusantara (MMN) yang memiliki 22.865 lembar saham atau senilai Rp22,86 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 85 persen dari modal disetor dan ditempatkan JME.
Sementara itu, Adhi Karya menggenggam 2.690 lembar saham senilai Rp2,69 miliar atau setara 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan pada JME. Adapun ACST memiliki 1.345 lembar saham atau senilai Rp1,34 miliar. Jumlah ini setara 5 persen dari modal disetor.
Baca Juga
“Sumber dana yang digunakan oleh perseroan untuk memenuhi porsi penyetoran modal dalam pendirian JME adalah dengan menggunakan dana yang bersumber dari ekuitas perseroan.
Ratih juga menyatakan bahwa pendirian perusahaan patungan tersebut tidak memiliki dampak secara material terhadap kegiatan operasional perusahaan, hukum, kelangsungan usaha, ataupun kondisi keuangan perseroan saat ini.
Dia menjelaskan bahwa tujuan ACST ikut dalam pendirian JME semata-mata sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan pengalaman perseroan dalam bidang pengelolaan infrastruktur.
Selain itu, ACST tidak memiliki hubungan afiliasi dengan MMN dan ADHI, yang sebagaimana tertuang dalam sejumlah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), terkait perubahan kegiatan usaha ataupun transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.
Tol Cikunir-Ulujami
PT Jakarta Metro Ekspressway nantinya akan mengembangkan jalan tol Cikunir-Ulujami senilai Rp21,26 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa proses konstruksi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami akan dilakukan pada 2024 mendatang.
Direktur Jenderal (Dirjen) Ditjen Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan bahwa sebelum resmi memasuki tahap konstruksi, proyek ini harus terlebih dahulu merampungkan tahap penyelesaian desain.
"Cikunir lagi desain, desainnya akhir tahun ini selesai. Jadi, mulai konstruksi tahun depan," tuturnya di kompleks DPR RI, Jakarta Rabu (6/9/2023).
Untuk diketahui sebelumnya, Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami merupakan bagian dari jaringan Tol Jabodetabek, di mana nantinya tol ini akan dibangun di atas Tol JORR existing.
Proyek ini terbentang sepanjang 21,50 kilometer dengan titik awal berlokasi di Jatiasih dan titik akhir berlokasi di Persimpangan Ulujami. Kecepatan rencana 80 km per jam dengan lebar lajur 3,5 meter.
Lebih lanjut, mengacu pada Pengumuman penetapan hasil pelelangan tertuang dalam surat No.64/BPJT/L/JECU/2023 Kementerian PUPR, jalan tol ini akan digarap oleh konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Acset Indonesia Tbk. (ACST) sebagai pemenang tender Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami.
ADHI merupakan entitas BUMN, sedangkan MMN entitas Grup Salim dan ACST bagian Grup Astra. Dengan demikian, Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami ini menjadi proyek kolaborasi antara BUMN dan swasta.