Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke 6.968,51 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (7/9/2023). Meski terdapat pelemahan indeks, saham GOTO, BBRI, dan BBCA terpantau masuk ke dalam daftar saham paling laris siang ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG naik 0,39 persen atau 27,44 poin ke level 6.968,51 pada perdagangan siang ini. IHSG bergerak pada rentang 6.959,66 sampai 7.003,67 sepanjang sesi.
Terdapat 211 saham menguat, 283 saham melemah, dan 228 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.312 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai transaksi mencapai Rp370,1 miliar. Adapun saham GOTO siang ini menguat 5,49 persen ke harga Rp96.
Pada posisi kedua saham terlaris diisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi sebesar Rp365,8 miliar. Adapun saham BBRI melemah 1,79 persen ke harga Rp5.475.
Saham terlaris ketiga dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi sebesar Rp275,8 miliar. Saham BBCA turun 0,27 persen ke harga Rp9.125.
Baca Juga
Emiten lain yang masuk ke dalam daftar saham paling laris di antaranya, saham BMRI yang melemah 1,65 persen ke harga Rp5.950. Selanjutnya, saham AMMN yang meningkat 3,37 persen ke level Rp5.375. Serta, saham NATO yang naik 0,40 persen ke level Rp500.
Sementara itu, saham paling anjlok atau top losers hari ini diisi oleh PACK yang ambles 10 persen atau 12 poin ke level 108. Lalu, disusul oleh JTPE yang melemah 5,96 persen atau 18 poin ke posisi 284. Selanjutnya, ada saham KLAS dan BIRD yang masing-masing turun 5,93 persen ke level 111 dan 5,16 persen ke posisi 2.020.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG masih rawan terkoreksi atau terkonsolidasi di sisa pekan ini.
"Tetap waspadai potensi koreksi ke kisaran 6.950-6.980. Secara teknikal, potensi koreksi didasari oleh terbentuknya upper shadow panjang dari pergerakan Rabu (6/9/2023), Stochastic RSI terindikasi overbought, dan terdapat kecenderungan penurunan volume transaksi," kata Valdy dalam risetnya, Kamis (7/9/2023).
Dia melanjutkan pergerakan IHSG di Kamis (7/9/2023) akan dipengaruhi oleh data ekonomi penting regional dan domestik. Dari regional, nilai ekspor dan impor Tiongkok diperkirakan masih terkontraksi di Agustus 2023, meski lebih baik dibanding kontraksi di Juli 2023.
Surplus neraca dagang Tiongkok diperkirakan turun di Agustus 2023. Kondisi ini menurutnya mengindikasikan pemulihan konsumsi domestik di Tiongkok.
Selain itu, harga komoditas energi diperkirakan masih melanjutkan penguatannya. Di samping upaya pemangkasan supply, ekspektasi pemulihan demand dari Tiongkok turut memicu penguatan tersebut.
Valdy menuturkan saham komoditas yang masih berpotensi menguat, di antaranya PTBA, HRUM, PGAS dan INDY. Di samping saham komoditas, perhatikan potensi rotasi ke TLKM, INDF, ICBP, UNVR dan BRIS. (Daffa Naufal Ramadhan)