Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Menguat Jelang Pidato Jerome Powell di Jacson Hole

Indeks Wall Street ditutup menguat pada perdagangan, Kamis (23/8/2023) jelang pidato ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi Jacson Hole Jumat medatang.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York menguat pada perdagangan Kamis (23/8/2023) waktu setempat, ditopang oleh kenaikan saham Nvidia serta turunnya imbal hasil obligasi AS jelang pidato ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi Jacson Hole Jumat (25/8).

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,54 persen atau 184,15 poin ke 34.472,98, S&P 500 menguat 1,10 persen atau 48,46 poin ke 4.436,01, dan Nasdaq melesat 1,59 persen atau 215,16 poin ke 13.721,03.

Indeks Saham AS ditopang oleh penguatan saham Nvidia menjelang rilis laporan keuangan kuartalan dari perusahaan yang chipnya banyak digunakan untuk komputasi kecerdasan buatan (AI) tersebut. Saham Nvidia tercatat telah naik 220 persen secara tahunan.

Investor memperkirakan prospek kuat lainnya dari Nvidia dapat memicu reli lebih lanjut pada saham-saham teknologi. Hal ini karena laporan keuangan Nvdia dirilis setelah setelah bel penutupan perdagangan.

Menambah suasana optimis di Wall Street, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun dari level tertingginya dalam 16 tahun setelah data aktivitas bisnis yang lemah dari Amerika Serikat dan zona euro.

Data menunjukkan, aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada bulan Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak bulan Februari, karena permintaan terhadap bisnis baru di sektor jasa mengalami kontraksi, sementara penurunan aktivitas zona euro jauh lebih dalam dari perkiraan.

Sebelum data PMI dirilis, imbal hasil obligasi 10 tahun telah meningkat pada bulan ini karena investor berpikir The Fed dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

“Apa yang mengganggu pasar ini adalah kenaikan suku bunga yang terus-menerus dalam jangka panjang,” kata Rick Meckler, partner, Cherry Lane Investments, sebuah kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey.

Komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Jumat di konferensi Jackson Hole akan diteliti untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur suku bunga bank sentral AS.

Pertaruhan para pelaku pasar akan jeda kenaikan suku bunga bulan depan mencapai 84,5 persen. Sementara peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin di bulan November telah meningkat menjadi hampir 39 persen dari sekitar 35,8 persen seminggu yang lalu, menurut alat FedWatch CME Group.

Meski begitu, laporan keuangan dan komentar Nvidia akan menjadi sentimen pasar yang luas, kata Meckler.

“Bukan hanya jumlah mereka, tapi apa yang mereka katakan dalam konferensi pers tentang apa yang terjadi di AI akan berdampak besar pada sentimen pasar,” katanya.

Nvidia adalah bagian dari kelompok saham megacap Magnificent Seven termasuk Apple dan Tesla yang telah mendorong kenaikan tajam S&P 500 tahun ini, dan investor khawatir akan terjadi aksi jual jika perusahaan gagal memenuhi kebutuhannya.

Menurut ahli strategi dalam jajak pendapat Reuters, S&P 500 hanya akan memperoleh kenaikan kecil antara saat ini hingga akhir tahun, setelah kenaikan yang kuat pada tahun ini. Indeks tersebut diperkirakan akan berakhir di posisi 4.496 hingga akhir tahun ini.

Sementara itu, saham produsen obat Gilead Sciences menguat 0,9 persen dan Merck & Co naik 3,8 persen setelah saingannya dari Swiss Roche secara tidak sengaja menerbitkan data uji coba obat kanker paru-paru yang positif.

Jumlah obligasi yang naik melebihi jumlah obligasi yang menurun di NYSE dengan rasio 3,74 banding 1, sementara pada Nasdaq, rasio 2,07 banding 1 menguntungkan saham-saham yang menguat.

S&P 500 membukukan 8 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 10 titik terendah baru, adapaun Nasdaq mencatat 46 titik tertinggi baru dan 156 titik terendah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper