Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks S&P 500 Turun Terimbas Jatuhnya Saham Nvidia

Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (22/8/2023), dengan indeks SP turun terimbas jatuhnya saham Nvidia dari harga tertinggi sepanjang masa.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (22/8/2023), dengan Dow Jones dan S&P 500 berakhir sedikit lebih rendah terimbas jatuhnya saham Nvidia dari harga tertingi sepanjang masa, di tengah penantian pelaku pasar atas pidato Jerome Powell terkait dengan suku bunga pada pertemuan Jackson Hole pada Jumat mendatang.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 174,86 poin atau 0,51 persen menjadi menetap di 4.288,83, Indeks S&P 500 kehilangan 12,22 poin atau 0,28 persen ke level 4.387,55 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 8,28 poin atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 13.505,87.

Saham-saham pada sektor keuangan juga terpantau turun 0,9% dan menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P 500. Penurunan peringkat kredit S&P dari beberapa pemberi pinjaman regional AS membebani saham perbankan, dengan indeks perbankan regional KBW turun 2,7% dan indeks bank S&P 500 turun 2,4%.

Sementara itu, saham Nvidia yang berhasil mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $481,87 pada awal sesi, justru akhirnya turun 2,8 persen pada penutupan perdagangan.

Saham Nvidia turun dari level tertinggi sepanjang masa pada perdagngan terakhir, bergerak sejalan dengan kelesuan pasar secara keseluruhan, tetapi investor masih optimis dengan hasil kuartalan dari perancang chip yang telah menjadi penerima manfaat terbesar dari ledakan inovasi kecerdasan buatan (AI).

Meningkatnya taruhan bahwa target pendapatan Nvidia akan sekali lagi melampaui perkiraan Wall Street telah mengangkat saham sekitar 19% dari level terendah dalam dua bulan pada minggu lalu.

Analis memperkirakan Nvidia, yang mendominasi pasar chip yang digunakan untuk menggerakkan AI generatif seperti ChatGPT dan banyak layanan serupa, memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga sebesar 110% menjadi US$12,50 miliar ketika merilis laporan keuangannya pada hari Kamis nanti.

"Ini mungkin laporan yang paling penting pada musim laporan keuangan kuartal ini. Kami ingin mendengar bahwa mereka dapat mencetak pendapatan kuartalan terabik seperti yang mereka alami pada kuartal lalu," kata Dennis Dick, analis struktur pasar di Triple D Trading sebagaimana dikutip Reuters.

Pada bulan Mei, perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal II/2023 naik lebih dari 50% di atas ekspektasi. Hal itu tu mendorong kapitalisasi pasarnya menjadi di atas US$1 triliun, menjadikan saham Nvidia berkinerja terbaik di indeks S&P 500

Perkiraan lonjakan Nvidia pada kuartal terakhir juga telah memicu reli pada saham AI dan juga Big Tech, menjadikannya salah satu pendorong utama reli saham AS tahun ini.

“Untuk menjaga harga saham tetap pada tempatnya, kami ingin melihat laba mulai mendukung perolehan saham tersebut,” kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment Management.

S&P 500 membukukan 4 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 13 harga terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 39 titik tertinggi baru dan 221 titik terendah baru.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,38 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,97 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Sebagai informasi, ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara pada pertemuan di Jackson Hole pada hari Jumat. Para investor akan menyimak pidato tersebut untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang arah suku bunga AS.

Pertaruhan para pelaku pasar akan jeda kenaikan suku bunga bulan depan mencapai 84,5%. Sementara peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin di bulan November telah meningkat menjadi hampir 39% dari sekitar 35,8% seminggu yang lalu, menurut alat FedWatch CME Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper