Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) bakal melaksanakan rights issue untuk pendanaan mengakuisisi 7 perusahaan senilai Rp9,4 triliun. Perseroan pun akan meminta restu pemegang saham pada September 2023 untuk melaksanakan aksi korproasi tersebut.
Manajemen PANI menjelaskan rencana rights issue diharapkan dapat berdampak positif bagi pengembangan bisnis PANI, yakni akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan aset, dan mendukung pertumbuhan pendapatan PANI ke depan.
Terkait dengan aksi korporasi tersebut, PANI akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 September 2023.
Tujuh perusahaan yang akan dicaplok PANI adalah PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).
Manajemen PANI menjelaskan langkah tersebut bertujuan memperluas skala proyek perseroan di PIK 2. Oleh karena itu, perusahaan yang dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan ini akan melakukan penyertaan atas saham baru yang dikeluarkan oleh ketujuh perusahaan.
“Seluruh perusahaan target merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estat dan memiliki sejumlah lahan di PIK 2,” tulis penjelasan manajemen PANI dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga
Untuk mengakuisisi tujuh perusahaan tersebut, PANI perlu menggelontorkan dana sebesar Rp9,4 triliun. Adapun ekuitas perseroan sampai dengan akhir Juni lalu tercatat sebesar Rp7,96 triliun. Artinya, nilai transaksi itu mencapai 118,05 persen dari total ekuitas PANI.
Guna memuluskan rencana akuisisi, PANI berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan belum ditentukan.
Sebagai informasi, PIK 2 merupakan kota mandiri berkonsep smart city yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Grup dan Grup Salim. Kota ini terbentang pada lahan seluas lebih dari 6.000 hektar di bagian barat hingga utara Jakarta.
Sampai dengan akhir Juni 2023, PANI mencetak pendapatan Rp1,24 triliun atau naik 25,5 kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp46,73 miliar. Hal ini didorong oleh penjualan properti yang saat ini menjadi lini bisnis utama perseroan.
Manajemen menjelaskan sejak 2022, PANI bertransformasi menjadi pengembang properti yang fokus di Pantai Indah Kapuk 2, dengan orientasi segmen pasar menengah dan menengah ke atas.
Dengan hasil pendapatan tersebut, PANI mengantongi laba sebesar sebelum pajak penghasilan sebesar Rp563,07 miliar, dengan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp211,06 miliar sepanjang semester I/2023.
Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ini meningkat hingga 22.084 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp960,9 juta, sebelum PANI berganti bisnis dan pemilik.