Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat di hadapan dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (16/8/2023) menyusul pidato Joko Widodo yang menyebutkan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.000.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup menguat 0,39 persen atau 60 poin ke posisi Rp15.281 di hadapan dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,18 persen ke posisi 102,90.
Sebelumnya pada pembukaan perdagangan, rupiah dibuka melemah 0,17 persen atau 26,50 poin ke posisi Rp15.341,50 sementara itu indeks dolar terpantau melemah tipis 0,01 persen ke posisi 103,20.
Di sisi lain beberapa mata uang Asia juga bergerak bervariasi, di antaranya yen Jepang menguat 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,13 persen, dolar Taiwan menguat 0,11 persen, peso Filipina menguat 0,51 persen, ringgit Malaysia menguat 0,19 persen, dan bath Thailand menguat 0,12 persen.
Sementara itu, mata uang yang melemah adalah dolar Hong Kong sebesar 0,05 persen, won Korea sebesar 0,11 persen rupee India melemah 0,13 persen dan yuan China melemah 0,07 persen.
Pada Pidato Presiden tentang RAPBN tahun anggaran 2024 beserta nota keuangan hari ini, Presiden Joko Widodo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen.
Baca Juga
"Stabilitas ekonomi makro akan selalu dijaga, situasi kondusif dan damai di Pemilu dan Pilkada di 2024 harus kita wujudkan," papar Jokowi.
Selain itu, inflasi Indonesia juga akan selalu dijaga dalam kisaran 2,8 persen serta peran APBN akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi baik karena perubahan iklim maupun gejolak eksternal.
Jokowi juga mengatakan rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di Rp15.00 per Dolar AS. Sementara, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diprediksi pada level 6,7 persen.