Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah melanjutkan tren depresiasi di tengah menguatnya sinyal bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama. Posisi rupiah ini turut berdampak pada performa saham emiten yang operasionalnya mengandalkan kurs dolar.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,17 persen atau 26,5 poin ke Rp15.341 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (15/8/2023). Pelemahan terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang pada Juli 2023 bertengger di US$1,31 miliar atau lebih rendah daripada Juni 2023 yang menembus US$3,46 miliar.