Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Senin (7/8/2023) ke Rp15.185 per dolar Amerika Serikat setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2023 yang berada di atas ekspektasi pasar.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,10 persen atau turun 15,0 poin sehingga parkir di Rp15.185 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar menguat 0,17 persen atau naik 0,177 poin ke 102,01 dibandingkan dengan posisi pembukaan 101,85.
Di kawasan Asia Pasifik, mayoritas mata uang bergerak di teritorial negatif dengan penurunan terdalam dialami peso Filipina yang melemah 0,52 persen. Kemudian yen Jepang dan yuan China masing-masing turun 0,26 persen dan baht Thailand melemah 0,11 persen.
Sementara itu, won Korea Selatan menjadi segelintir mata uang yang menguat dengan kenaikan 0,28 persen bersama rupee India sebesar 0,14 persen.
Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi dalam riset hariannya memperkirakan depresiasi rupiah berpotensi berhenti dan berbalik menguat ke rentang Rp15.050—Rp15.150 per dolar AS seiring dengan pelemahan indeks dolar pada Jumat pekan lalu.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya menyebutkan dolar dalam posisi defensif pada hari ini setelah laporan pekerjaan AS yang beragam memberikan sedikit keyakinan arah. Selain itu, fokus pasar beralih ke data inflasi dari dua ekonomi terbesar dunia yang akan dirilis minggu ini.
Baca Juga
Data ketenagakerjaan AS pada Juli 2023 memperlihatkan penambahan lapangan kerja yang lebih sedikit, tetapi terdapat kenaikan upah yang solid dan penurunan tingkat pengangguran.
Dari dalam negeri, BPS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2023 tumbuh 3,86 persen dibandingkan dengan kuartal I/2023.
Dibandingkan dengan kuartal II/2022, perekonomian Indonesia tumbuh 5,17 persen atau berada di atas estimasi pasar sebesar 4,93 persen. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi daripada kuartal I/2023 yang mencapai 5,04 persen year on year (YoY).
Melihat sejumlah sentimen ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif besok dan ditutup melemah direntang Rp15.170—Rp15.230.