Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang IPO anak usahanya, emiten ritel produk elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) membukukan kenaikan penjualan sepanjang semester I/2023, seiring dengan ekspansi gerai yang berlanjut. Erajaya tercatat telah mengoperasikan hampir 2.000 gerai milik sendiri per Juni 2023.
Penjualan ERAA pada paruh pertama 2023 mencapai Rp28,89 triliun. Capaian itu meningkat 23,49 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp23,39 triliun. Segmen telepon seluler dan tablet yang merupakan kontributor utama mencetak penjualan neto sebelum dikurangi eliminasi sebesar Rp49,19 triliun atau naik 51 persen year on year (YoY) daripada semester I/2022 sebesar Rp32,57 triliun.
Seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga meningkat sebesar 23,03 persen YoY menjadi Rp25,19 triliun dari sebelumnya Rp20,98 triliun. Hal ini membuat laba kotor naik 27,52 persen secara tahunan menjadi Rp3,07 triliun dan margin laba kotor naik menjadi 10,7 persen.
Adapun beban penjualan dan administrasi meningkat 42,89 persen YoY menjadi Rp1,22 triliun. Kenaikan ini membuat laba usaha hanya naik 15,83 persen dari Rp821,60 miliar menjadi Rp951,69 miliar. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 9,63 persen menjadi Rp458,66 miliar dari sebelumnya Rp507,51 miliar.
Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula mengemukakan kondisi sektor ritel di Indonesia pada awal tahun ini tetap memberikan tren yang positif di tengah ketidakpastian akibat perlambatan ekonomi global.
“Seiring dengan transisi menuju endemik, kita dapat melihat kembali tumbuhnya penjualan secara signifikan akibat dari peningkatan mobilitas masyarakat,” kata dia dalam pernyataan, dikutip Kamis (3/8/2023).
Baca Juga
Pada semester I/2023, Erajaya mencatat adanya momentum kegiatan terutama pada masa menjelang Lebaran dan memasuki tahun ajaran baru. Pada saat yang sama, Erajaya terus mengembangkan jaringan ritel dengan menambah 323 toko baru sejalan dengan komitmen dalam memperluas bisnis dan jaringan Erajaya Grup.
Aksi ekspansi ini membuat total gerai yang dikelola Erajaya mencapai 1.944 gerai yang tersebar di Indonesia, Singapura dan Malaysia, didukung oleh 100 pusat distribusi dan lebih dari 68.000 toko ritel pihak ketiga.
Selain itu, ERAA juga menjalin kemitraan melalui program Erafone Cloud Retail Partner dengan total 61 toko yang dibuka di seluruh Indonesia.
Dari kanal daring, MyEraspace telah memiliki 8,3 juta anggota atau meningkat 63 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Pencapaian ini menunjukkan tumbuhnya permintaan dari pelanggan untuk memanfaatkan platform omnichannel dari Erajaya,” kata Hasan.
Dia menambahkan bahwa perusahaan akan melanjutkan ekspansi bisnis untuk memasuki pasar yang belum terjamah di Indonesia dengan memperkuat bisnis yang sudah ada, sembari terus mengeksplorasi peluang baru.
Erajaya saat ini memiliki empat lini bisnis utama: Erajaya Digital yang berfokus pada handset, Erajaya Active Lifestyle yang berfokus pada IoT, Aksesoris, dan produk terkait gaya hidup, Erajaya Food & Nourishment yang berfokus pada bisnis F&B dan grocery store, serta Erajaya Beauty & Wellness, yang berfokus pada produk beauty dan wellness.
“Secara jangka panjang, kami berharap Erajaya dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan makin memperkuat fundamental kami serta meningkatkan nilai perusahaan kami secara keseluruhan. Ini tentunya dilakukan dengan prudent, dengan memantau perkembangan ekonomi global dan secara berkesinambungan terus meninjau strategi perusahaan yang dicanangkan,” tambah Hasan.
Sejalan dengan strategi untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif, salah satu vertikal bisnis Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) akan menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ERAL akan menawarkan hingga 20 persen sahamnya kepada publik dengan harga Rp390 pada kurun 2—4 Agustus 2023 dan dicatat di bursa pada 8 Agustus 2023.
Sebelum IPO, 99,99 persen saham ERAL dimiliki langsung oleh ERAA. Perusahaan ini merupakan penyedia solusi ritel dan distribusi multi-brand dengan portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.