Bisnis.com, SEMARANG - Perusahaan konstruksi asal Kota Surabaya, PT Wahyu Agung Group, mengantarkan anak usahanya yaitu PT Charlie Hospital Semarang Tbk. ke lantai bursa.
Dalam prospektus yang dirilis pada Kamis (3/8/2023), disebutkan Charlie Hospital Semarang akan menawarkan hingga 530 juta saham dengan nilai nominal Rp50 per saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Jumlah saham yang dilepas ke publik tersebut setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Selama periode bookbuilding, Charlie Hospital Semarang menawarkan harga IPO pada kisaran Rp105-Rp125 per saham, sehingga dana yang akan berpotensi terkumpul dari IPO tersebut berkisar Rp55,60 miliar hingga Rp66,25 miliar.
Kepala Perwakilan Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang Fanny Rizki mengonfirmasi kabar tersebut.
"Saat ini masih dalam proses di [BEI] pusat, pangapunten belum bisa menyampaikan hasilnya," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (3/8/2023).
Saat ini, Charlie Hospital Semarang telah mengoperasikan satu unit rumah sakit di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Rumah sakit swasta itu resmi beroperasi sejak 2019 dan pada Mei 2021 lalu telah melayani pasien BPJS.
Dalam laman resmi milik Charlie Hospital Semarang , disebutkan bahwa perusahaan tersebut tengah mengembangkan satu unit rumah sakit anyar di Kabupaten Demak serta beberapa wilayah lainnya di Jawa Tengah. Rencana tersebut disampaikan pula dalam prospektus perusahaan. D
Sesuai prospektus, sebanyak 48,13 persen dana yang terkumpul dari IPO bakal digunakan buat menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Kabupaten Demak. Sementara itu, 45,89 persen dana IPO bakal digunakan buat pembelian alat medis.
Masa penawaran awal saham IPO Charlie Hospital Semarang berlangsung mulai 4 Agustus 2023 hingga 8 Agustus 2023 mendatang. Adapun masa penawaran umum bakal jatuh pada 21-23 Agustus 2023.
Sebagai informasi, saat ini 99,30 persen saham Charlie Hospital Semarang Tbk dipegang oleh PT Wahyu Agung, perusahaan konstruksi asal Kota Surabaya. Sementara itu, sisa kepemilikan saham dipegang oleh Wahyu Fitrianingsih, Junianto, serta Sri Mulyaningsih.
Adapun Junianto atau Ebes Anto merupakan bekas pemilik klub sepak bola PSIS Semarang. Hingga Mei 2023, pengusaha itu memegang 30 persen saham PSIS Semarang. Adapun pemegang saham terbesar klub tersebut adalah Yoyok Sukawi, politisi sekaligus pengusaha asal Kota Semarang.