Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) telah mencetak pendapatan konsolidasian Rp73,5 triliun pada semester I/2023, tumbuh 2,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Emiten BUMN telekomunikasi ini juga telah meraup laba bersih Rp12,75 triliun pada semester I/2023.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan kinerja pendapatan perseroan pada paruh pertama 2023 tak lepas dari stategi utama Five Bold Moves. Telkom juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan infrastruktur.
"Salah satu implementasi yang baru saja kami resmikan adalah FMC [Fixed Mobile Convergence], di mana IndiHome berpindah ke Telkomsel yang menandai bahwa ke depannya Telkomsel akan fokus menyasar segmen B2C [business to consumer] dengan solusi layanan lengkap dan terintegrasi, sedangkan Telkom di segmen B2B [business to business],” ujar Ririek dalam keterangan tertulis pada Sabtu (29/7/2023).
Telkom sendiri menjalankan aksi korporasi pemisahan segmen usaha atau spin off lini bisnis IndiHome ke Telkomsel. Spin off dilakukan dalam rangka implementasi FMC sebagai bagian dari strategi Five Bold Move.
Selain itu, BUMN ini terus melakukan pengembangan infrastruktur dan jaringan yang berdampak pada peningkatan expense. "Kami yakin ini adalah good cost dan investasi jangka panjang yang hasilnya mudah-mudahan akan dapat kita tuai bersama nanti," ujar Ririek.
Telkom juga terus memacu pertumbuhan melalui new engine of growth dan kinerja yang kuat dari anak perusahaan. "Ini menjadi bekal bagi kami untuk memperkuat fundamental dan profitabilitas perseroan," ungkap Ririek.
Baca Juga
Apabila dilihat berdasarkan segmen usahanya, pada segmen fixed broadband, IndiHome telah membukukan pendapatan sebesar Rp14,4 triliun atau tumbuh 4 persen yoy. Segmen usaha ini telah berkontribusi terhadap pendapatan perseroan sebesar 19,6 persen.
Pada segmen mobile, Telkomsel telah membukukan pendapatan Rp44 triliun yang didominasi oleh kinerja digital business yang terus menguat sebesar 7,4 persen yoy menjadi Rp37,7 triliun. Kontribusi segmen usaha ini mencapai 85,6 persen dari total pendapatan perusahaan.
Kemudian pada segmen enterprise, Telkom meraup pendapatan Rp9,3 triliun atau tumbuh 6,7 persen yoy. Layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar pada segmen ini.
Sementara itu, pada segmen wholesale dan internasional Telkom mencatat pendapatan Rp8,2 triliun atau tumbuh 3,2 persen yoy.
Dari sisi laba usaha, Telkom mencatatkan Rp23,01 triliun per Juni 2023, naik dari Rp22,93 triliun per Juni 2022. Beban terbesar ialah beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp19,17 triliun.
Emiten berkode TLKM ini meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp12,75 triliun pada semester I/2023, turun 4,16 persen dari Rp13,31 triliun per Juni 2022. Laba per saham menjadi Rp128,77 dari sebelumnya Rp134,36.
Telkom juga telah membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA sebesar Rp38,4 triliun pada enam bulan pertama 2023.
Telkom telah menggelontorkan arus kas bersih untuk investasi Rp17,66 triliun pada semester I/2023, naik dari Rp17,56 triliun pada semester I/2022. Kas dan setara kas pada akhir periode Rp40,52 triliun, naik dari sebelumnya Rp40,16 triliun.
Dari sisi liabilitas, TLKM mencatatkan Rp150,12 triliun per Juni 2023, naik dari Rp125,93 triliun pada akhir 2022. Pada semester I/2023, perincian liabilitas ialah jangka pendek Rp95,35 triliun dan jangka panjang Rp54,77 triliun.
Ekuitas Telkom tercatat sebesar Rp140,35 triliun per Juni 2023, turun dari Rp149,26 triliun pada akhir tahun lalu. Total aset Telkom pun mencapai Rp290,47 triliun pada semester I/2023, naik dari sebelumnya Rp275,19 triliun.