Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menargetkan laba bersih tahun ini bakal menembus posisi Rp2 triliun.
Direktur Keuangan Mitratel Ian Sigit Kurniawan tengah membidik laba bersih sebesar Rp2 triliun. Adapun sampai dengan semester I/2023, laba anak usaha Telkom itu telah mencapai 57 persen dari target perseroan.
“Kami akan tetap dorong laba bersih mencapai Rp2 triliun akhir tahun ini. Kami mencoba untuk bisa memenuhi konsesus analis,” katanya dalam diskusi terbatas pada Kamis (27/7/2023).
Berdasarkan catatan Bisnis, MTEL membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023. Laba bersih MTEL naik menjadi Rp1,02 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2023.
Pendapatan anak usaha Telkom ini tercatat meningkat menjadi Rp4,12 triliun di semester I/2023. Pendapatan ini naik 10,82 persen dibandingkan semester I/2022 dari Rp3,72 triliun.
Kinerja pendapatan MTEL ini didorong oleh pendapatan sewa menara sebesar Rp3,82 triliun, pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp295,8 miliar, serta pendapatan jasa dan sewa listrik senilai Rp6,2 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan MTEL didorong oleh pendapatan dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp2,38 triliun, PT Indosat Tbk. (ISAT) Rp803,4 miliar, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebesar Rp347,6 miliar, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp291,8 miliar. Masing-masing operator telekomunikasi ini menyumbang pendapatan sebanyak 57,7 persen, 19,46 persen, 8,42 persen, dan 7,07 persen ke MTEL.
Meningkatnya pendapatan MTEL ini juga menaikkan beban pokok pendapatan MTEL menjadi 7,62 persen dari Rp1,93 triliun, menjadi Rp2,08 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Meski beban meningkat, laba bruto MTEL tercatat naik menjadi Rp2,04 triliun, meningkat 14,28 persen dari Rp1,78 triliun.
Laba tahun berjalan MTEL pun meningkat menjadi 1,02 triliun, atau naik 14,66 persen dari Rp891,5 miliar secara tahunan atau year on year. Sementara itu, laba per saham dasar MTEL juga ikut meningkat menjadi Rp12, dari Rp11 per saham secara yoy.
Sementara itu, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan kinerja sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan. Menurutnya pertumbuhan kinerja pendapatan adalah hasil dari ekspansi menara, penambahan tenant, serta monetisasi bisnis.
Sampai akhir Juni 2023, Mitratel tercatat memiliki 36.719 menara atau meningkat 27,6 persen secara YoY. Seiring dengan peningkatan kepemilikan menara, jumlah tenant perusahaan pun meningkat 24,6 persen menjadi 54.718 tenant.
Mitratel telah membangun 304 menara baru dan mengakuisisi 997 menara sepanjang 2023. Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara. Penambahan tenant di luar Jawa tercatat lebih tinggi sebesar 26 persen, dibandingkan di Pulau Jawa sebesar 22 persen.