Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023. Laba bersih MTEL naik menjadi Rp1,02 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2023.
Pendapatan anak usaha Telkom ini tercatat meningkat menjadi Rp4,12 triliun di semester I/2023. Pendapatan ini naik 10,82 persen dibandingkan semester I/2022 dari Rp3,72 triliun.
Kinerja pendapatan MTEL ini didorong oleh pendapatan sewa menara sebesar Rp3,82 triliun, pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp295,8 miliar, serta pendapatan jasa dan sewa listrik senilai Rp6,2 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan MTEL didorong oleh pendapatan dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp2,38 triliun, PT Indosat Tbk. (ISAT) Rp803,4 miliar, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebesar Rp347,6 miliar, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp291,8 miliar. Masing-masing operator telekomunikasi ini menyumbang pendapatan sebanyak 57,7 persen, 19,46 persen, 8,42 persen, dan 7,07 persen ke MTEL.
Meningkatnya pendapatan MTEL ini juga menaikkan beban pokok pendapatan MTEL menjadi 7,62 persen dari Rp1,93 triliun, menjadi Rp2,08 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Meski beban meningkat, laba bruto MTEL tercatat naik menjadi Rp2,04 triliun, meningkat 14,28 persen dari Rp1,78 triliun.
Baca Juga
Laba tahun berjalan MTEL pun meningkat menjadi 1,02 triliun, atau naik 14,66 persen dari Rp891,5 miliar secara tahunan atau year on year. Sementara itu, laba per saham dasar MTEL juga ikut meningkat menjadi Rp12, dari Rp11 per saham secara yoy.
Adapun, hingga semester I/2023 total aset MTEL tercatat meningkat menjadi Rp56,78 triliun, dari Rp56 triliun di akhir 2022.
Total liabilitas MTEL juga meningkat menjadi Rp23,7 triliun di 30 Juni 2023, dari Rp22,2 triliun di 31 Desember 2022. Akan tetapi, total ekuitas MTEL turun menjadi Rp33 triliun di akhir Juni 2023, dari Rp33,8 triliun di akhir Desember 2022.