Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 41 poin ke level Rp15.027 pada perdagangan hari, Jumat (21/7/2023).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 41 poin atau 0,27 persen ke Rp15.207 per dolar AS. Adapun pelemahan rupiah bersamaan dengan penguatan indeks dolar AS 0,14 persen atau naik 0,14 poin ke level 101,02.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pedagang terus memantau perkembangan pemerintah mengenai realisasi investasi di kuartal II 2023 naik 6,3 persen secara qtq dibandingkan kuartal I 2023. Adapun, realisasi investasi mencapai Rp349,8 triliun di kuartal II 2023, atau naik 15,7 persen secara yoy.
Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp186,3 triliun atau 53,3 persen dari total investasi kuartal II 2023. Realisasi tersebut naik 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp163,5 triliun atau 46,7 persen dari total investasi di kuartal II 2023. Angka tersebut naik 17,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dan ini merupakan angka terbesar setelah Covid-19.
Sekalipun memasuki tahun politik, kondisi perekonomian belum pada posisi yang normal tetapi kepercayaan global kepada pemerintah Indonesia cukup luar biasa. Itu bisa tercermin dari penyerapan tenaga kerja sebanyak 464.289 orang.
Baca Juga
Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan minggu depan , mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.000- Rp15.070.
Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik, mayoritas mata uang ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Misalnya dolar Hong Kong yang ditutup menguat 0,03 persen ke 7.8161. Kemudian ada dolar Taiwan yang naik 0,52 persen, won Korea yang turun 1,09 persen, peso Filipina yang menguat 0,38 persen, serta ringgit Malaysia yang naik 0,50 persen.