Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Beragam, Nasdaq Merosot Terbentur Netflix dan Tesla

Nasdaq merosot dengan saham Netflix Inc. mencatat penurunan terbesar tahun ini setelah perkiraan pendapatan yang mengecewakan.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York mayoritas turun pada akhir perdagangan Kamis (20/7/2023) waktu setempat lantaran investor mencerna laporan laba sektor teknologi yang mengecewakan.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (21/7/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,47 persen atau 163,97 poin ke 35.225,18, S&P 500 melemah 0,68 persen atau 30,85 poin ke 4.534,87, dan Nasdaq anjlok 2,05 persen atau 294,71 poin ke 14.063,31.

Nasdaq merosot dengan saham Netflix Inc. mencatat penurunan terbesar tahun ini setelah perkiraan pendapatan yang mengecewakan. Saham Tesla Inc. Juga tergelincir setelah profitabilitas menyusut pada kuartal II/2023.

Sementara itu, imbal hasil pada obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin karena penurunan tak terduga dalam klaim pengangguran awal mingguan mendorong para pedagang menilai peluang yang lebih tinggi dari kenaikan suku bunga seperempat poin di luar pertemuan Federal Reserve minggu depan.

Pelemahan Wall Street menekan tombol jeda pada reli saham tahun ini yang telah membuat S&P 500 naik 18 persen, dan Nasdaq 100 naik 41 persen, melawan prospek ekonomi yang goyah selama kampanye pengetatan agresif Fed.

“Dalam 24 jam terakhir saja telah ada pembicaraan tentang memburuknya konflik di Ukraina, perlambatan lebih lanjut di China dan bank-bank besar AS menghadapi kerugian real estat yang signifikan,” tulis Lewis Grant, manajer portofolio senior di Federated Hermes.

Pada Rabu (19/7/2023), harga gandum melonjak menyusul meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Laut Hitam. Goldman Sachs Group Inc. melaporkan penurunan laba. Selanjutnya pada Kamis pagi, China telah menambah dukungannya untuk yuan di tengah retorika meningkatkan kepercayaan bisnis.

"Luasnya return S&P 500 menjadi semakin sempit, didorong oleh beberapa saham teknologi berkapitalisasi besar karena optimisme AI, yang merupakan tanda klasik dari bullish yang meredup," tulis Cameran McCrimmon, ahli strategi Aegon Asset Management

Sentimen senada juga ditegasikan oleh Louise Goudy Willmering, analis di Crewe Advisors.

“Didorong hanya oleh beberapa nama dalam sektor teknologi tidaklah bagus. Laporan kinerja pasti akan menentukan ke mana kita pergi dari sini saat kita melihat ke kuartal ketiga dan keempat,” kata Willmering.

Di Eropa, saham-saham teknologi termasuk ASML Holding NV merosot setelah Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. memangkas prospeknya meskipun terjadi lonjakan dalam pengembangan AI. Sementara itu, pasar saham di Asia termasuk Jepang, Hong Kong, dan China daratan turun.

Di pasar komoditas dan valuta asing, dolar AS membalikkan kerugian untuk diperdagangkan lebih kuat terhadap mata uang utama. Emas turun dan harga minyak goyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper