Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp14.985,5 pada perdagangan hari ini, Senin (17/7/2023). Rupiah menguat bersama penguatan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,05 persen ke Rp14.985,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,08 persen ke 99,98.
Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka menguat. Mata uang yang dibuka menguat tersebut di antaranya adalah yen Jepang menguat 0,17 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,05 persen.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya melemah seperti dolar Singapura turun 0,08 persen, dolar Taiwan turun 0,32 persen, won Korea Selatan turun 0,05 persen, peso Filipina turun 0,08 persen.
Lalu rupee India turun 0,12 persen, yuan China turun 0,28 persen, ringgit Malaysia turun 0,53 persen, dan baht Thailand turun 0,07 persen.
Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi dalam risetnya memperkirakan rupiah minggu ini terapresiasi ke rentang Rp14.700-Rp14.900 per dolar Amerika Serikat.
Baca Juga
Menurutnya, sentimen datang dari investor asing yang kembali mengarahkan perhatian ke obligasi emerging market, setelah rilis data inflasi CPI AS dengan fokus utama ke potensi rate cuts cycle.
"Diantara seluruh emerging market yang ada, kami melihat potensi pemangkasan suku bunga tercepat berada di Asia Timur dan Asia Tenggara," tulis Lionel dalam risetnya, Senin (17/7/2023).
Dia melihat potensi pemangkasan suku bunga di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, seiring dengan stabilnya nilai tukar Rupiah setelah pengumuman inflasi CPI AS Juni.
Samuel Sekuritas memperkirakan Bank Indonesia akan menaruh perhatian yang lebih besar terhadap potensi perlambatan konsumsi domestik dan ekspor di kuartal II/2023 dalam mengambil keputusan rate cut.