Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah merevisi naik target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) seri ORI023 menjadi Rp28,9 triliun dari sebelumnya sebesar Rp20 triliun untuk kedua tenor.
Berdasarkan salah satu Mitra Distribusi (Midis), dikutip Kamis (13/7/2023), target penerbitan ORI023-T3 atau tenor tiga tahun tercatat sebesar Rp19,4 triliun padahal sebelumnya target penerbitan hanya Rp10 triliun. Hingga pukul 16.30 WIB, sebanyak Rp13,67 triliun ORI023 telah terjual. Alhasil kuota yang saat ini tersedia tinggal Rp5,72 triliun.
Sementara itu, ORI023-T6 atau ORI tenor 6 tahun telah terjual sebesar Rp5,95 triliun dari target sebesar Rp9,5 triliun. Alhasil kuota yang tersedia sebesar Rp3,55 triliun. Adapun target tenor 6 tahun sebelumnya adalah Rp10 triliun menjadi Rp9,5 triliun.
Tanggal pemesanan terhitung tinggal 7 hari lagi. Saat penawaran dimulai pada 30 Juni 2023, pemerintah menargetkan penerbitan masing-masing tenor adalah Rp10 triliun.
SBN jenis ORI023 ini ditawarkan dalam dua tenor. masing-masing imbal hasil yang ditawarkan adalah 5,9 persen untuk tenor 3 tahun dan 6,1 persen untuk tenor 6 tahun. Kupon ini bersifat tetap atau fixed rate, artinya kupon tidak berubah sampai dengan jatuh tempo. Adapun pembayaran kuponnya dilakukan pada tanggal 15 setiap bulannya.
Sementara pajak yang dikenakan atas kupon ORI adalah Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 10 persen. Tingkat pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas deposito sebesar 20 persen. Masa penawaran ORI023 berlangsung selama 21 hari dan ditutup pada 20 Juli 2023. Kemudian, penetapan hasil penjualan ORI023 akan dilakukan pada 24 Juli 2023.
Baca Juga
Masyarakat yang ingin berinvestasi dapat memesan ORI023-T3 mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 miliar dengan kelipatan Rp1 juta. Sedangkan, pemesanan ORI023-T6 mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 miliar dengan kelipatan Rp1 juta.
Instrumen investasi satu ini adalah surat utang negara yang diterbitkan pemerintah dengan target investor individu WNI sebagai alternatif investasi dengan karakteristik dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Investor ORI tidak perlu khawatir, karena instrumen investasi ini dijamin negara untuk kupon dan pembayaran pokok dengan dasar hukum UU No. 24 Tahun 2022 tentang Surat Utang Negara.