Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak IHSG Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh putusan suku bunga the fed yang akan diumumkan pada Rabu, (14/6/2023) waktu setempat.
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dipengaruhi oleh putusan suku bunga the fed yang akan diumumkan pada Rabu, (14/6/2023) waktu setempat. 

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan IHSG berpotensi kembali menguat setelah pengumuman suku bunga The Fed. Hal itu karena investor asing diperkirakan akan masuk ke pasar Indonesia karena ekonomi AS yang disebut belum pulih. 

“Range sampai 7.000 saat ini, seharusnya tidak ada masalah,” katanya kepada Bisnis, Rabu (14/6/2023). 

Kiswoyo mengatakan bahwa posisi IHSG saat ini tidak terlalu agresif dengan berada di rentang 6.800 hingga 7.000. Bahkan, menurutnya dalam tiga bulan IHSG dapat tembus 7.000 dan dapat tembus ke 7.500 hingga akhir tahun. 

Hal itu terkait dengan sentimen Pemilu yang menyebabkan perputaran uang di masyarakat akan lebih banyak serta ekonomi masyarakat yang tumbuh di atas 5 persen. Hal itu akan mulai pada kuartal III/2023. 

Sementara itu, Direktur Maybank Sekuritas Wiwiek Susanto mengatakan gerak IHSG hari ini yang melemah setelah data inflasi AS disebabkan oleh sentimen ekonomi AS yang membaik. 

“Sehingga investor ke sana,” katanya, Rabu (14/6/2023). 

Wiwiek juga mengatakan bahwa sentimen market China yang kembali buka di awal tahun sudah tidak terlalu berpengaruh terhadap minat investor. 

Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG besok akan terkoreksi lanjutan ke kisaran 6.680 atau MA20. Jika koreksi berlanjut, Valdy mengatakan investor harus waspadai potensi minor bullish reversal, mengingat IHSG berada pada overbought area.

Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan menjaga sukubunga acuan di 5,25 persen dalam FOMC  dapat memberikan sentimen positif bagi saham-saham rate-sensitive, terutama bank. Saham-saham bank, khususnya bank berkapitalisasi besar mayoritas berada dalam fase konsolidasi dengan Stochastic RSI mengindikasikan kondisi oversold. 

“Hal ini membuka peluang rally pada saham-saham tersebut,” katanya dalam riset harian, dikutip Rabu (14/6/2023). 

Selain The Fed, ECB juga dijadwalkan merilis kebijakan sukubunga acuan di pekan ini. Selain itu, pekan ini merupakan pekan yang cukup sibuk dengan data-data ekonomi regional, termasuk penjualan ritel di Tiongkok.

Adapun saham pilihan Phintraco yaitu BBCA, BBRI, TLKM, SMRA dan ACES.

_________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper