Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis, 15 Juni 2023, dengan salah satu agenda penetapan penggunaan laba bersih. Meski rajin membagikan dividen, sebagian besar analis menyarankan untuk hold saham PTBA.
Berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, sebanyak 8 analis masih menyarankan untuk melakukan beli terhadap saham PTBA. Sebagian besar analis atau sebanyak 14 analis menyarankan untuk hold saham PTBA, dan sisanya sebanyak 6 analis menyarankan untuk menjual saham PTBA.
Analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov dalam risetnya menurunkan rekomendasi saham PTBA menjadi jual, dengan target harga yang lebih rendah. "Kami menurunkan rating hold sebelumnya menjadi jual, dengan TP Rp2.750, dari Rp3.900," tulis Timothy.
Timothy menuturkan Aldiracita Sekuritas mempertahankan pandangan netral terhadap sektor batu bara, karena harga batu bara yang diperkirakan akan menurun setelah terjadinya gangguan akibat pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia-Ukraina.
Harga batu bara yang berkisar US$200 hingga US$170 per ton masih berada di atas harga rata-rata lima tahun terakhir. Menurutnya, perusahaan-perusahaan batu bara dapat memperoleh keuntungan dari hal tersebut.
Sebagaimana diketahui, PTBA menjadi salah satu emiten yang loyal membagikan dividen selama 5 tahun terakhir. Pada tahun buku 2021, PTBA membagikan dividen sebesar Rp688,51 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya, pada tahun buku 2017 atau dividen 2018, PTBA memutuskan menebar dividen dengan rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) 75 persen. PTBA membagikan dividen tunai dengan total Rp3,35 triliun atau Rp318,52 per saham untuk kinerja tahun buku 2017.
Tahun berikutnya, PTBA kembali mengguyur investornya dengan dividen setara 75 persen dari laba 2018 atau sebanyak Rp3,76 triliun. Dengan demikian, nilai dividen yang diterima oleh pemegang saham PTBA adalah Rp339,63 per lembar.
Kemudian pada 2020, PTBA membagi dividen kepada pemegang saham sebesar Rp3,65 triliun. Jumlah tersebut merupakan 90 persen dari total laba bersih yang tercatat sebesar Rp4 triliun sepanjang 2019. Akan tetapi, pada 2021 PTBA hanya menebar dividen sebesar 35 persen dari total laba bersih yang tercatat sebesar Rp2,4 triliun. Dividen PTBA di 2021 tercatat sebesar Rp835 miliar atau setara Rp74,69 persen.
Sementara itu pada 2022, investor PTBA mendapatkan guyuran dividen yang berasal dari 100 persen dari laba bersih 2021. Dividen PTBA mencapai Rp7,91 triliun atau setara 686,52 per saham.