Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (15/6/2023). Salah satu agenda dalam RUPS tersebut adalah penetapan penggunaan laba bersih, mengingat cadangan saldo laba PTBA yang melimpah.
Berdasarkan laporan keuangan di akhir 2022, PTBA memiliki saldo laba dicadangkan sebesar Rp13,73 triliun. Jumlah saldo laba yang dicadangkan ini tidak berubah dari akhir Desember 2021 yang senilai Rp13,73 triliun.
Sementara itu, jumlah saldo laba yang belum dicadangkan PTBA meningkat hampir setengahnya, yakni dari Rp8,38 triliun di akhir 2021, menjadi Rp12,56 triliun di akhir 2022. Saldo laba yang belum dicadangkan ini meningkat 49,85 persen secara tahunan.
PTBA menjadi salah satu emiten yang royal membagikan dividen selama 5 tahun terakhir. Pada tahun buku 2021, PTBA tercatat membagikan dividen sebesar Rp688,51 per saham.
Sebelumnya, pada tahun buku 2017 atau dividen 2018, PTBA memutuskan membagikan dividen dengan rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) 75 persen. PTBA memutuskan membagikan dividen tunai dengan total Rp3,35 triliun atau Rp318,52 per saham untuk kinerja tahun buku 2017.
Tahun berikutnya, PTBA kembali menebar dividen setara 75 persen dari laba 2018 atau sebanyak Rp3,76 triliun. Dengan demikian, nilai dividen yang diterima oleh pemegang saham PTBA adalah Rp339,63 per lembar.
Baca Juga
Kemudian pada 2020, PTBA menebar dividen kepada pemegang saham sebesar Rp3,65 triliun. Jumlah tersebut merupakan 90 persen dari total laba bersih yang tercatat sebesar Rp4 triliun sepanjang 2019.
Akan tetapi, pada 2021 PTBA hanya membagikan dividen sebesar 35 persen dari total laba bersih yang tercatat sebesar Rp2,4 triliun. Dividen PTBA di 2021 tercatat sebesar Rp835 miliar atau setara Rp74,69 persen.
Sementara itu pada 2022, investor PTBA diguyur dividen PTBA yang berasal dari 100 persen dari laba bersih 2021. Dividen PTBA mencapai Rp7,91 triliun atau setara 686,52 per saham.
Pembagian dividen tersebut didasari oleh pendapatan Bukit Asam atau PTBA yang meningkat 69 persen dari Rp17,32 triliun pada 2020.
Adapun laba bersih PTBA sepanjang 2022 meroket 58,9 persen dibanding tahun sebelumnya dari Rp7,9 triliun, menjadi Rp12,6 triliun. EBITDA perseroan juga naik signifikan sebesar 52,6 persen secara tahunan menjadi Rp17,7 triliun.
Apabila RUPS PTBA menyetujui pembagian dividen pada Kamis nanti, maka anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Pamapersada Nusantara atau PAMA akan menjadi salah satu investor yang menikmati guyuran dividen PTBA ini. PAMA saat ini memiliki sebanyak 45 juta saham PTBA, atau setara 0,39 persen kepemilikan.