Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,09 persen ke posisi 6.681,10 pada kemarin, Senin (29/5/2023), setelah bertahan di zona merah sepanjang sesi perdagangan.
IHSG tercatat melemah 5,89 poin dan sempat mencapai posisi tertinggi di 6.708 dan terendah di 6.617,23. Sebanyak 197 saham ditutup parkir di zona hijau, 344 saham melemah, dan 207 saham lainnya ditutup di posisi yang sama dengan harga kemarin.
Mayoritas indeks sektoral terpantau ditutup melemah dengan penurunan terdalam terjadi pada indeks sektor transportasi yang terkoreksi 1,54 persen. Posisi tersebut disusul sektor konsumer cyclical yang melemah 1,04 persen, sektor industri turun 1,01 persen, dan sektor energi melemah 0,66 persen.
Segelintir sektor yang menguat mencakup sektor teknologi dengan kenaikan 1,83 persen. Selanjutnya sektor infrastruktur naik 0,24 persen, dan sektor kesehatan menguat 0,23 persen.
Sebagian besar saham-saham di daftar top 10 big caps ditutup menguat di zona hijau. Kenaikan paling tinggi dialami saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang menguat 3,88 persen sehingga parkir di Rp4.550 per saham.
Selanjutnya saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyusul dengan kenaikan 3,85 persen sehingga parkir di Rp108 per saham.
Baca Juga
Saham-saham lain yang menguat adalah TPIA, TLKM, dan BBNI dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,86 persen, 1,69 persen, dan 1,12 persen.
Adapun saham-saham big caps dengan koreksi terdalam mencakup BYAN dengan penurunan sebesar 4,82 persen. Selanjutnya BBRI turun 0,89 persen dan parkir di Rp5.550.
Beberapa saham yang ditutup di label harga yang sama dengan penutupan sebelumnya adalah ASII di Rp6.600 dan BBCA di level Rp9.150 per saham.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan titik terang mengenai kondisi debt ceiling di AS berpotensi mendorong rebound IHSG, terutama pada awal pekan. Meski demikian, potensi fluktuasi pada pekan ini masih cukup besar mengingat kesepakatan yang tercapai masih bersifat tentative deal.
“Perhatikan potensi trading range 6.640–6.680 sampai dengan 6.800–6.840 di pekan ini,” tulis Phintraco.
Fluktuasi IHSG kemungkinan akan dipengaruhi oleh pergerakan sektor perbankan menyusul perlambatan pertumbuhan kredit Sektor Perbankan Indonesia (SPI) ke 8,08 persen yoy pada April 2023. Di sisi lain, Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen pekan lalu.
“Walaupun suku bunga acuan saat ini jauh berada di atas inflasi dan nilai tukar rupiah relatif stabil, tetapi risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar,” tulis Phintraco.
Tim Analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG terkoreksi 0,1 persen ke 6.681 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan kemarin, Senin (29/5/2023).
“Dengan tertembusnya support di 6.657, maka saat ini posisi IHSG sedang berada di akhir dari wave y dari wave (y) dari wave [ii] yang berarti IHSG masih rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk menguji 6.599-6.612,”