Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPS Siloam Rombak Jajaran Direksi Hingga Setujui Buyback Saham

Pemegang saham rumah sakit Grup Lippo PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menyetujui beberapa keputusan seperti rencana buyback saham.
Vice President PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Caroline Riady saat meresmikan Labuan Bajo International Medical Centre/Bisnis-Rahayuningsih
Vice President PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Caroline Riady saat meresmikan Labuan Bajo International Medical Centre/Bisnis-Rahayuningsih

Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham rumah sakit Grup Lippo PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menyetujui beberapa keputusan seperti rencana buyback saham dan pergantian jajaran direksi.  

Persetujuan tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB) yang diselenggarakan di RS Siloam Lippo Village hari ini, Kamis (25/5/2023).

RUPS menyetujui pengangkatan Benny Haryanto Djie sebagai presiden direktur. Sebelum bergabung dengan Siloam, Benny pernah menjabat sebagai direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 

Selain itu, Benny merupakan direktur utama di PT Ciptadana Capital. Benny memimpin transformasi bisnis dengan mengimplementasikan diversifikasi layanan PT Ciptadana Capital, yang kemudian menuntun PT Ciptadana Capital mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

Pada mata acara RUPSLB, para pemegang saham juga menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) dalam rangka program Management and Employee Shares Ownership Program (MESOP) SILO untuk periode 2024-2027 sebesar Rp50 miliar. 

Direktur utama Siloam International Daniel Phua mengatakan tujuan buyback adalah untuk lebih menyamakan Indikator Perfoma Kerja (KPI) manajemen dan karyawan dengan pemegang saham, SILO menerapkan program opsi kepemilikan saham untuk karyawan dan manajemen. 

“Jajaran manajemen dan karyawan senior akan diberikan sejumlah saham sebagai bagian dari remunerasi yang mengacu kepada KPI yang dicapai dan pedoman harga saham,” katanya. 

Jangka waktu pembelian kembali saham tersebut akan dimulai pada tanggal 29 Mei 2023 sampai dengan tanggal 29 Mei 2024, atau tanggal lainnya yang dapat ditentukan oleh direksi SILO dengan tunduk pada batas waktu yang ditentukan dalam Pasal 8 POJK 30/2017. 

Biaya yang akan dikeluarkan atas pelaksanaan buyback direncanakan sebanyak-banyaknya Rp50 miliar, tidak termasuk biaya-biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham. 

Jumlah saham SILO yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 0,30 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor termasuk saham treasuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper